Mohon tunggu...
Muhamad Fakkarz
Muhamad Fakkarz Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM 24107030138)

mendaki

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Langkah Pertama Menaklukkan Siksorogo Lawu Ultra

20 Mei 2025   12:15 Diperbarui: 20 Mei 2025   12:15 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto saya di garis finish (sumber: fotografer)

Apa itu Siksorogo Lawu Ultra?

Siksorogo Lawu Ultra (SLU) adalah ajang lomba lari trail tahunan yang digelar di kawasan Gunung Lawu, tepatnya di Sekipan, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Event ini menjadi magnet bagi ribuan pelari dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara, karena menyajikan rute menantang dengan latar alam Gunung Lawu yang memukau.

Mengusung kategori mulai dari 7K, 15K, 30K, 50K, 80K, Hingga 120K. SLU bukan sekadar lomba lari, melainkan juga sebuah pengalaman spiritual dan fisik. Peserta diajak menaklukkan medan terjal, hutan, bukit, serta jalur berlumpur khas pegunungan dengan elevasi yang bervariasi. Pada tahun 2023, SLU bahkan menjadi tuan rumah final Asia Trail Master (ATM), menjadikannya salah satu lomba trail paling bergengsi di Asia Tenggara.

Pengalaman Pertamaku di SLU 2024: Lelah, Luka, Tapi Bahagia

Pada tahun 2024 ini, aku memutuskan untuk ikut serta dalam Siksorogo Lawu Ultra 2024 sebuah keputusan yang mengubah caraku memandang dunia trail running. Sebagai peserta pemula, aku mendaftar di kategori 15K bersama teman-teman dari komunitas Klaten Runners. Meski terbilang jarak menengah, nyatanya 15K di ajang trail seperti ini jauh berbeda dengan lari di jalan datar.

Satu hal yang langsung aku sadari sejak memutuskan ikut: persiapan bukan cuma soal fisik. Aku belajar banyak tentang teknik trail running, pentingnya manajemen tenaga, pemilihan gear, hingga memenuhi nutrisi. Semua itu krusial untuk mencegah cedera dan menjaga performa tubuh tetap stabil. Tidak cukup hanya latihan lari, tapi juga menjaga pola makan agar tubuh tetap fit dan mampu beradaptasi dengan medan ekstrem pegunungan.

suasana sebelum start (sumber:dokumentasi pribadi)
suasana sebelum start (sumber:dokumentasi pribadi)

Tibalah hari H. Sebelum start, suasana begitu khidmat saat semua peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama. Momen itu menegaskan bahwa ini bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga tentang kebersamaan dan semangat nasionalisme. Kategori 15K diikuti oleh kurang lebih 1.500 pelari, dan antusiasme yang terasa di garis start benar-benar luar biasa.

Menariknya, sebelum kategori kami dimulai, hujan deras mengguyur Tawangmangu saat peserta kategori 30K sudah dilepas. Hujan ini menyulap lintasan menjadi becek dan berlumpur, membuat tantangan semakin berat tapi justru menambah keseruan. Kesan trail run-nya jadi benar-benar terasa licin, penuh kejutan, dan menguras konsentrasi.

Sepanjang jalur, kami disuguhi pemandangan luar biasa: hutan pinus yang berkabut, lereng-lereng hijau, aroma tanah basah, dan suara alam yang menenangkan sekaligus memacu adrenalin. Di beberapa titik, aku melihat relawan dan penonton yang memberi semangat dari pinggir jalur, meneriakkan "semangat kak!", "ayo terus!", yang entah mengapa bisa membuat semangatku menyala kembali meski tenaga mulai menipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun