kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Al) semakin pesat dan berpotensi mempengaruhi karakter manusia dimasa depan. Al dapat membentuk pola pikir, kebiasaan dan nilai nilai individu melalui interaksi sehari-hari, baik pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial.Â
di satu sisi pula, Al dapat menggantikan pola pikir manusia, meningkatkan efisiensi, kreativitas dan pengambilan ahli perkerjaan manusia berupa basis data dan kemandirian berpikir manusia.
jika tidak dikendalikan dengan bijak, manusia bisa menjadi pasif, individualistis, atau bahkan kehilangan indentitas dalam dunia kerja yang semakin otomatis.Â
oleh karena itu, diperlukan keseimbangan dalam pemanfaatan Al, agar teknologi ini tidak hanya mempercepat perkembangan dunia, tetapi juga tetap mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya.Â
seperti halnya Generasi Z atau yang disebut gen z. merupakan generasi yang unik dsn berbeda dari generasi sebelumnya. mereka tumbuh dalam lingkungan yang dikelilingi oleh teknologi digital dan internet, menjadikan mereka digital natives.Â
platform lain seperti instagram, tiktok , snapchat, dan Twitter tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi tetapi juga untuk berbagi pengalaman, mengekspresikan diri, dan membangun komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI