Mohon tunggu...
Adik Manis
Adik Manis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

*A simple girl* *Penikmat & pelajar fenomena kehidupan*

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ironisnya Budaya Copy-Paste

9 Mei 2014   22:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru baca cerita seseorang Kompasianer (baca di sini) bahwa tulisannya pernah dicopas secara bulat-bulat oleh seseorang tanpa menuliskan nama penulis, seolah-olah itu adalah hasil karyanya.
Ajaib sekali, tulisan itu pada akhirnya dishare ke penulis asli, seolah-olah itu bukanlah hasil karyanya. Sudah banyak kejadian seperti itu yang terjadi, teman FB saya yang juga segera akan menerbitkan novelnya pernah diperlakukan seperti itu, maka ia pun erhenti menulis di FB. Bahkan saya pun pernah mengalaminya meski saya bukan penulis profesional. Kaget melihat tulisan saya beredar di beberapa grup. Bahkan banyak juga yang minta izin dulu.

Hanya ini yang ingin saya katakan:

Sadarilah bahwa mengcopas hasil karya orang lain & mengklaimnya sebagai hasil karya sendiri, percaya atau tidak lambat laun akan menjadikan kita sebagai seseorang yang kerdil & juga menekan daya kreativitas kita. Tidak ngaruh? Jangan senang dulu. Kebiasaan seperti itu sangat berpotensi mengundang malapetaka buat kita.

Contohnya:
Yang tahu benar maksud & tujuan tulisan itu adalah penulisnya, bahkan latar belakang mengapa itu dituliskan. Jika pada suatu saat ada pihak tertentu yang tidak setuju dengan isi tulisan itu terkait perbedaan sudut pandang & sebuah kepentingan atas dasar menyesatkan orang banyak atau pencemaran nama baik lembaga atau pihak tertentu, meski dalam sudut pandang kita itu baik, lalu kita tidak bisa mempertanggungjawabkannya karena kita bukan penulisnya, tentunya kita yang mengklaim yang akan menanggung akibatnya. Minimal hukuman pembullyan & yang paling memalukan jika ketahuan adalah nama baik kita menjadi rusak & harga diri kita diinjak-injak.

Camkan ini!
Tulisan itu seperti pedang bermata dua. Jadi jangan dianggap sepele. Itu hanya butuh waktu untuk membuktikannya.

Perlu diketahui karya yang baik tidak dihasilkan hanya dalam sehari, itu membutuhkan pengalaman, keikhlasan belajar & latihan yang terus menerus sepanjang hidup. Kalau ada yang mengatakan bahwa itu mudah, dengan tegas saya katakan itu omong kosong! Karena keyakinan saya, hanya orang yang sungguh-sungguh belajar dalam hidupnya & ikhlas berbagi yang dapat menulis karya yang indah. Ketidakmudahan itu terletak pada kesabarannya & pengorbanan yang besar yang dia lakukan untuk belajar berpikir & mengolah rasa dengan matang sehingga menciptakan karakter & kepribadiannya. Ya, hanya orang-orang yang ikhlas memahami kehidupannya.

Seseorang pernah bertanya kepada saya: "Kamu tidak takut untuk memposting tulisan-tulisanmu? Karena besar peluang banyak yang tidak akan setuju"

Saya jawab: "Kenapa saya harus takut, jika saya berani & memiliki alasan yang kuat dalam mempertanggungjawabkannya? Karena apa yang saya tuliskan adalah bagian dari diri saya, dan hanya saya yang benar-benar tahu diri saya. Mempertanggungjawabkannya adalah salah satu cara bertanggungjawab pada diri sendiri."

Dan kepada semua penulis, baik itu yang profesional, penulis amatir ataupun abal-abal seperti saya:

Percayalah bahwa kebaikan kita tidak sebatas nama kita & nilai diri kita pun juga tidak berkurang karena karya orisinal kita diklaim. Tetapi kebaikan kita akan selamanya hidup melalui hal baik yang kita sampaikan & hasilkan yang ditularkan kepada banyak orang, meski mungkin dengan cara yg kurang menyenangkan. Sama sekali tidak mengurangi nilai kita dan juga nilai kreativitas kita.

Orang yang terpelajar adalah orang yang mungkin tidak kreatif tetapi tahu menghargai setiap karya orang lain. Orang terpelajar & beradab, benar-benar tahu nilai & kualitas dirinya melalui etika.

Stop plagiarism!! It's not cool at all.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun