Mohon tunggu...
Meylisa Anggraini
Meylisa Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya menyukai membaca karena dengan membaca bisa menambahkan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Generasi Cerdas Mayong Kidul: Mahasiswa KKN UNISNU kenalkan GROK AI Mayong Kidul"

12 Agustus 2025   10:13 Diperbarui: 12 Agustus 2025   10:08 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik Menggunakan GROK AI oleh Muhammad Dwi Rivaldo

Dalam upaya membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan di era digital, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara mengadakan Workshop Artificial Intelligence (AI) di Balai Desa Mayong Kidul. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan perkembangan teknologi kecerdasan buatan, khususnya aplikasi GROK AI, kepada para pelajar dan pemuda desa.

Mengusung tema “Generasi Cerdas, Melek AI”, workshop ini menghadirkan pembicara muda inspiratif, Muhammad Dwi Revaldo, yang dikenal sebagai penggiat teknologi dan edukator AI. Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk mengenalkan kecerdasan buatan, khususnya platform GROK AI, kepada generasi muda di desa.

Dalam sesi pembuka, Revaldo mengajak peserta untuk melihat AI bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang besar. “AI itu seperti pisau. Kalau digunakan dengan bijak, ia bisa membantu kita menciptakan banyak hal positif,” ujarnya.


Revaldo kemudian memaparkan berbagai kemampuan GROK AI, mulai dari menjawab pertanyaan secara cepat, membantu menulis ide kreatif, membuat perencanaan bisnis, hingga merancang materi pembelajaran. Peserta dibuat terkesima saat Revaldo mempraktikkan langsung bagaimana GROK AI bisa menyusun proposal kegiatan hanya dalam hitungan menit.


ak hanya duduk mendengar, para peserta juga diajak mencoba sendiri. Dalam sesi praktik, mereka menggunakan GROK AI untuk membuat konten edukasi, desain kreatif, hingga simulasi ide usaha. Tawa dan tepuk tangan sering terdengar setiap kali ada hasil unik dari percobaan mereka.


“Kami ingin anak-anak muda di Mayong Kidul bisa bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga global. Dengan memahami AI, mereka punya bekal untuk itu,” jelas Koordinator KKN UNISNU.

Foto bersama Pemuda Mayong Kidul Dan Tim KKN UNUSNU 
Foto bersama Pemuda Mayong Kidul Dan Tim KKN UNUSNU 
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang seru dan pembagian sertifikat. Para peserta pulang dengan pengetahuan baru dan semangat untuk terus belajar teknologi. Workshop ini menjadi bukti bahwa desa juga bisa menjadi pusat literasi digital, selama ada kemauan dan kolaborasi dari berbagai pihak.

Artikel ini di susun oleh Meylisa Anggraini Mahasiswa KKN UNISNU Jepara Sebagai bentuk laporan dan publikasi kegiatan pengabdian masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun