Banyak teman bertanya kepada saya apa yang paling disesali saat memutuskan pindah rumah? Sudah 2 tahun saya meninggalkan kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) sebagai tempat tinggal. Tapi sampai saat ini saya selalu ingin kembali tinggal disana. Kenapa hayoooo? Salah satunya adalah karena ragam kuliner dan tempat makan yang memiliki pemandangan yang 'mbetahi'. Maklum sebagai orang yang memiliki hobby mengunyah dan menikmati lokasi 'kunyahan', saya selalu rindu untuk kulineran di daerah ini.
BSD buat saya laksana surga, karena tempat kulineran yummy dengan tempat nyaman bertebaran disini. Salah satu yang baru saya temukan adalah Bosseller Caf. Tempat ini saya sebut surga buat penikmat pemandangan saat kulineran. Caf ini terletak di tepi Vanya Lake - Vanya Park, sebuah kompleks perumahan di Kawasan BSD.
Memiliki menu-menu sederhana, caf ini tidak menyepelekan rasa makanan. Pemandangan memang merupakan kekuatan caf ini, tetapi masakan chef Rifki juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Chef yang sudah pernah bekerja di banyak tempat ini, mahir 'menarikan' alat masak dan memasak dengan hati. Hasilnya... taraaaaa, makanan lezat dengan harga yang sangat terjangkaupun tersedia di meja.
Walaupun "jago" memasak berbagai makanan, chef Rifki hanya menyajikan menu sederhana di caf ini. Bapak Hendra Njoo, pemilik cafe menjelaskan bahwa target market caf ini memang penghuni perumahan dan kost-kost an besar di sekitar caf. Pas siy, karena memang banyak mahasiswa Prasetya Mulya dan Universitas Atmajaya yang lokasinya memang di BSD, selain para karyawan tentunya.
Itu sebabnya dipilih hanya menu-menu sederhana dengan harga terjangkau berkisar Rp. 22 -- 30 ribu saja. Harga itu menurut saya cukup terjangkau karena porsinya juga tidak pelit. Bahan baku juga dipilih dengan baik dengan kualitas yang tidak asal-asalan. Untuk melayani konsumen sekitar caf, makanan dapat dipesan dengan layanan delivery atau dengan gofood/grabfood.
Mencicipi beberapa makanan yang disajikan, saya menyukai nasi goreng Hongkong yang digoreng tanpa kecap. Walaupun sebagai orang Jawa saya adalah penggemar kecap, tetapi rasa nasi goreng ini menurut saya pas di lidah dan meninggalkan rasa yang selalu terkenang, halahhhh... Beneran tapinya looo, saya suka yang ini.
Caf ini buka dari jam 08.00 -- 20.00 WIB saat weekend dan jam 10.00 -- 20.00 saat weekday. Seminggu seekali caf tutup, yaitu di hari Selasa. Tempat makan indoornya yang tidak begitu luas ditata dengan meja bulat. Di bagian belakang caf yang langsung menghadap danau juga disediakan meja bulat untuk bersantap.
Menurut saya, saat paling menyenangkan untuk menikmati dine-in di caf ini adalah pagi hari pukul 08.00 -- 10.00 dan pukul 16.00 -- 19.00 setiap harinya. Kalau tidak hujan, kita bisa berkeliling danau atau sekedar duduk menikmati semilir angin. Bayangkan kita ngemil pisang goreng atau cireng lengkap dengan kopi di sini.... Wihhhh, buat saya siy cukup untuk merasakan nikmatnya hidup. Ini karena balik lagi ke cerita di atas, bahwa saya penikmat kuliner dengan lokasi yang  memiliki pemandangan outdoor instagramable. Saya hanya mengatakan itu karena kalau mau angin semilir sejuk tanpa sengatan matahari saat kita memilih duduk di pinggir danau.
