Mohon tunggu...
Mex Rahman
Mex Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Son-Brother-Friend

Bermimpi tiduri Monica Bellucci

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tenis Era Naomi Osaka Akan Menjadi seperti F1 Era Lewis Hamilton?

23 Februari 2021   12:25 Diperbarui: 23 Februari 2021   22:14 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naomi Osaka dan Serena Williams (ilustrasi: theguardian.com)

Apa yang membuat suatu cabang olahraga (selanjutnya: cabor) bukan tim menjadi sangat populer?

Jawabannya adalah adanya atlet yang "menjual" dalam suatu cabor tersebut. Menjual yang saya maksud, bukan menjual medali untuk bertahan hidup, ya. Hehehe

Menjual yang saya maksud adalah atlet yang memperluas lingkup penonton dalam suatu cabor yang digelutinya. Kehadirannya membuat suatu cabor yang diikutinya itu tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja.

Tapi bisa dinikmati oleh semua kalangan bahkan orang yang sama sekali tidak mengerti cabor tersebut pun rela untuk menontonnya. Ini membuat suatu cabor tersebut memliki fans baru yang tidak dimiliki sebelumnya, sehingga cabor tersebut menjadi sangat populer.

Untuk bisa menjadi atlet seperti itu, hebat saja tidak cukup, bahkan sangat hebat dan menginspirasi pun belum cukup.

Atlet tersebut tidak hanya hebat, tidak hanya menginspirasi, tapi juga sanggup menghibur sehingga membuat penonton dari semua kalangan merindukan penampilannya. Semua penonton bersorak ketika dia menang dan dia dicintai banyak penonton. Dia bukan sekadar seorang atlet, tapi dia merupakan seorang superhero.

Sebagai contoh adalah Valentino Rossi. Sebelum era Valentino Rossi, MotoGP bukan olahraga populer. MotoGP hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja.

Namun setelah Vale datang, MotoGP menjadi MotoGP yang dikenal luas seperti saat ini. Coba saja tanyakan pada ibumu, apa itu MotoGP, pasti dia tahu. Setelah itu tanyakan lagi pada ibumu, apa itu WorldSBK (superbike), belum tentu dia tahu. Karena WorldSBK tidak punya sosok Valentino Rossi.

Rossi tidak hanya hebat, tapi dia juga sanggup memperluas lingkup penonton sampai ke anak-anak, ibu-ibu rumah tangga, dan nenek-nenek. Semua kalangan mencintainya, rela meluangkan waktu untuk nonton MotoGP, dan saat Rossi menang, semua orang bersorak-sorai.

Rossi adalah superhero MotoGP. Bahkan seorang Marc Marquez pun belum tentu bisa melanjutkan apa yang telah dilakukan Rossi.

Contoh lain, setelah era Mike Tyson berakhir, bagaimana popularitas cabor tinju? Apa sudah tidak ada lagi petinju hebat setelah Mike Tyson pensiun? Tentu saja banyak, bahkan yang lebih hebat pun ada. Tapi tidak ada yang bisa menjadi superhero seperti Mike Tyson.

Atau setelah Michael Schumacher pensiun, F1 hanya menjadi tontonan kalangan tertentu saja. Lewis Hamilton yang hebat pun tidak mampu mengangkat popularitas F1 seperti pada saat era Schumacher. Meskipun gelar juara dunia yang diraihnya sudah menyamai Schumi yaitu 7.

Hal tersebut di atas, berpotensi akan terjadi juga di cabor tenis, khususnya nomor tunggal putri.

Air mata Serena Williams yang tumpah setelah kekalahannya dari Naomi Osaka di babak semifinal Australia Open 2021 memunculkan banyak spekulasi. Salah satunya adalah berakhirnya era Serena dan awal era baru, yaitu era Naomi Osaka.

Tentu tidak mudah untuk menggantikan Serena yang sudah termakan usia. 23 trofi Grand Slam adalah bukti kehebatannya. 

Bukan hanya itu, di usianya yang sudah mendekati kepala 4, dia masih punya daya tarik tersendiri di dalam maupun di luar lapangan. Dirinya selalu menjadi pusat perhatian media dan kehadirannya di lapangan selalu dinantikan oleh banyak penonton.

Apakah Naomi tidak hebat? Tentu saja Naomi hebat, sangat hebat. Dia punya potensi untuk bisa menyamai raih titel Grand Slam Serena Williams atau bahkan melampaui. Dia punya potensi itu.

Tapi apakah Naomi bisa menjadi super hero seperti Serena? Bisa iya, bisa tidak.

Berikut adalah alasan Naomi Osaka belum tentu bisa menjadi super hero seperti Serena Williams:

1. Naomi Osaka adalah "duplikat".

Secara bentuk fisik dan gaya permainan, dia sangat mirip dengan Serena Williams. Hal ini bisa saja membuat nama Naomi Osaka lebih dikenal dengan sebutan The New Serena Williams.

Valentino Rossi datang mengguncang MotoGP dengan gayanya sendiri. Mike Tyson pun datang dengan gaya yang sangat berbeda dari Muhammad Ali.

Untuk alasan ini, Naomi Osaka belum tentu bisa menjadi superhero tenis karena dirinya selalu dalam bayang-bayang Serena Williams.

2. Era Naomi tidak banyak petenis hebat dengan nama besar.

Serena hidup di era dimana dunia tenis putri sedang diisi oleh petenis-petenis hebat dengan nama besar. Sebut saja di antaranya, Maria Sharapova, Viktoria Azarenka, Anna Ivanovic, Li Na. Bahkan petenis sehebat Agniezka Radswanka pun hanya menjadi petenis medioker di era tersebut.

Sedangkan di era Naomi, tidak banyak petenis hebat dengan nama besar. Persaingan tentu saja tidak seketat era Serena. Ini membuat tenis putri menjadi kurang menarik.

Tentu saja ini adalah pendapat pribadi saya dengan tidak menutup fakta bahwa Naomi Osaka adalah petenis hebat.

Apakah Naomi bisa membawa popularitas tenis seperti Serena Williams? Ataukah era tenis Naomi Osaka akan menjadi seperti F1 era Lewis Hamilton?

Saat ini terlalu dini untuk memberikan jawaban (iya atau tidak). Naomi masih sangat muda. Perkembangannya dan bagaimana caranya mem-branding diri, akan memberi jawaban di masa depan.

Salam,
-Mex'r-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun