Sains memiliki unsur-unsur penting, yakni objek kajian, pernyataan, proposi, serta ciri-cirinya. Keempat komponen tersebut dikaji melalui tiga pijakan filsafat utama: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Tujuan ini bertujuan mengulas sains dari sudut pandang filsafat dengan menitikberatkan pada ketiga aspek berikut. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan merujuk pada buku serta literatur ilmiah yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa ontologi berhubungan dengan hakikat keberadaan. Dalam perspektif ontologis, sains diarahkan untuk membuktikan sekaligus menguji realitas suatu pengetahuan, mencakup asal-usul, sifat, kebenaran, hingga cara memperoleh pengetahuan tersebut (Munip, 2024).
Pembelajaran di abad ke-21 menitikberatkan pada empat kompetesi utama, salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis. Dari sudut pandang filsafat, berpikir kritis dapat dimaknai sebagai kemampuan menilai secara mandiri yang menghasilkan proses interpretasi, analisis, evaluasi, dan penarikan kesimpulan, disertai penjelasan berdasarkan bukti dengan pertimbangan konseptual, metodologis, kriteriologis, maupun kontekstual. Kemampuan ini memiliki akar sejarah panjang, bermula dari pemikiran Sokrates, kemudian berkembang pada masa Abad Pertengahan dan Renaisans, hingga terus diperdebatkan dan diperkaya teorinya sampe era modern. Tulisan ini menguraikan dimensi ontologis, epistemologis, dan aksiologis berpikir kritis melalui kajian pustaka yang dianalisis serta disintesiskan dari berbagai literatur ilmiah dalam bidang sains. Secara ontologis, berpikir kritis dipahami sebagai upaya mengasah keterampilan menganalisis wacana secara mendalam untuk menghasilkan tindakan yang tepat. Dari sisi epistemologi, berpikir kritis berfungsi sebagai sarana memperluas pemahaman sekaligus menentukan kebenaran atau kekeliuran suatu pengetahuan berdasarkan pandangan ilmuwan maupun akademisi. Adapun dalam kerangka aksiologi, berpikir kritis memberi konstribusi nyata bagi pengembangan sains. Dengan demikian, ketiga perspektif berikut menunjukan bahwa berpikir kritis menjadi landasan penting dalam berbagai ramah pemikiran ilmiah (Samuel, 2022).
Filsafat ilmu bisa dipahami sebagai cara berpikir mandalam tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan serta kaitanya dengan kehidupan manusia. Dalam ilmu pengetahuan sendiri ada beberapa u sur penting, misalnya objek kajian, pernyataan, proposisi, dan ciri khasnya. Semua bagian itu biasanya ditinjau melalui tiga sudut pandang filsafat, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Tulisan ini disusun dengan menggunakan kajian pustaka, yakni menulusuri buku-buku dan karya ilmiah yang membahas tema serupa. Tujuan utamanya adalah menjelaskan ilmu pengetahuan dengan menyorot tiga pendekatan filsafat tadi.
Dari hasil kajian dapet dijelaskan bahwa:
Ontologi berfokus pada pertanyaan tentang "apa yang ada". Melalui sudut pandang ini, ilmu pengetahuan dianggap sahih jika keberadaanya bisa dibuktikan. Epistemologi lebih menyoroti bagaimana pengetahuan diperoleh mulai dari sumbernya, ciri-cirinya, sampai cara ilmuwan menilai kebenarannya dengan metode tertentu. Aksiologi menempatkan ilmu dalam hubunganya dengan nilai-nilai. Artinya, ilmu tidak berdiri sendiri, melainkan harus dipertimbangkan manfaatnya, apakah layak di pertimbangkan atau tidak.
Dengan demikian, ketiga sudut pandang filsafat tersebut membuat kita bisa melihat ilmu pengetahuan bukan hanya dari isinya, tetapi juga dari dasar keberadaanya, cara mendapatkanya, serta nilai guna yang dibawaanya (Rokhmah, 2021).
         DAFTAR PUSTAKA
Munip, A. (2024). Ilmu dalam Tinjauan Filsafat: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. AL-Aulia: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 10 (1), 49-58
Unwakoly, S. (2022, June 30). Berpikir Kritis dalam Filsafat Ilmu: Kajian dalam ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2), 95-102
Rokhmah, D. (2021). Ilmu dalam Tinjauan Filsafat: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman, 7(2), 172-186.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI