Mohon tunggu...
M. FATIH NAJASYI ANWAR
M. FATIH NAJASYI ANWAR Mohon Tunggu... -

hobi menulis, kepribadian baik,

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Karya seni yang mengisahkan sekaligus mengusulkan sesuatu

28 September 2025   16:05 Diperbarui: 28 September 2025   16:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sastra merupakan sarana manusia mengekspresikan pengalaman, gagasan, dan perasaan melalui medium bahasa. Ia tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga merefleksikan kehidupan serta budaya masyarakat pada masanya. Melalui karya sastra, pembaca dapat memahami bagaimana manusia menafsirkan realitas sekaligus menemukan nilai-nilai yang diyakini. Perkembangan teknologi justru memperluas jangkauan sastra karena kini dapat diakses melalui media digital. Hal ini menunjukkan bahwa sastra tetap relevan sebagai sarana pendidikan, kritik sosial, dan pelestarian budaya di tengah perubahan zaman.

Sastra sebagai karya seni. Pada dasarnya, hakikat seni terletak pada unsur keindahan. Tidak ada karya seni yang sepenuhnya terlepas dari dimensi estetis. Namun, keindahan bukan hanya melekat pada seni, melainkan juga pada hal-hal lain dalam kehidupan. Dalam pandangan Plato, keindahan terkandung dalam dunia ide, yang dapat dijangkau melalui pikiran manusia (Ratna, 2007).
Di Amerika Utara, "sastra dunia" dahulu dipahami sebagai kanon karya besar Eropa. Namun, perspektif global kemudian menantang dominasi Eropa dan bahkan menggugat konsep "karya agung" itu sendiri. Menurut Damrosch (2003), sastra dunia adalah karya yang memperoleh kehidupan baru melalui penerjemahan. Jika penyajiannya tepat, karya tersebut bergerak di antara budaya asal dan budaya penerima. Baik karya klasik maupun karya baru dapat masuk ke dalam ruang peredaran ini, meskipun keduanya berpotensi ditangani secara kurang tepat.
Sastra juga sering dimanfaatkan pengarang sebagai media kritik sosial. Pandangan ini sejalan dengan Plato yang menyebut karya sastra sebagai tiruan realitas, sehingga dapat merekam dinamika sosial pada masanya. Penelitian Misbakh Priagung Rismaya dkk. (2024) terhadap novel Resign karya Almira Bastari menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian tersebut mengungkap adanya representasi masalah sosial berupa perbedaan antara penampilan dan kenyataan, bias dalam menilai kemampuan, ekspektasi sosial yang membatasi, kepemimpinan manipulatif, hingga pengawasan sosial yang ketat.

Sastra adalah bentuk seni yang menggunakan bahasa sebagai medium utama. Estetika dalam karya sastra sangat dipengaruhi oleh pemilihan diksi penulis. Akan tetapi, ketika sastra hadir di ruang publik, penilaian estetis bergantung pada tafsir masing-masing pembaca. Apa yang dituliskan pengarang dapat ditafsir berbeda-beda sesuai subjektivitas pembaca. Pada akhirnya, sastra tidak hanya menjadi karya seni untuk memuaskan pencipta maupun pembaca, melainkan juga menjadi cermin problematika sosial masyarakat serta menawarkan gagasan tentang "dunia baru" yang lebih baik. Bagi bangsa Indonesia, sastra senantiasa berfungsi sebagai ruang untuk menyuarakan nilai-nilai luhur dan mengusulkan perubahan.

 DAFTAR PUSTAKA

Ratna, N. K. (2007). Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damrosch, D. (2003). What is World Literature? Princeton: Princeton University Press.

Rismaya, M. P., & Saputri, R. D. (2024). Novel Resign: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra. Narasi: Jurnal Pendidikan dan Humaniora, 1(1), 1--10. IAIN Kediri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun