Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Wanita menurut Ratu Tri Buana Tunggadewi

10 Juni 2013   08:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:16 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Betul dugaan saya. Tambah banyak, tambah panjang.


"Kalau yang sudah cantik lahirnya tinggal mempercantik bathinnya, kalau cantik bathinnya tinggal memoles lahirnya. Semua berkaitan satu dengan yang lain."


"Kalau saya yang tidak cantik semuanya lahir dan bathinnya busuk ini gimana Gusti."


Aduh rasanya lidah ini pingin nyelelek lebih parah lagi. Saya disuruh mengerjakan sesuatu yang maha sulit begini, biasanya ngeles. Tapi saya tak sanggup mengeluarkan dalam kata-kata karena saya sangat menghargai Gusti Putri.


"Semua pasti bisa. Nak mas ayu kalau sudah mencoba dan melakukan, semua pasti akan berjalan dengan sendirinya. Coba dulu, nanti sambil mlaku kalau ada yang kelewat saya tata", Gusti Ratu tersenyum menutup pembicaraan dan meninggalkan aku dalam keterpanaan.


Hadeeew, pusing deh. Tobat. Duniaku jungkir walik. Bagaimana mungkin semua ini. Harus bisa, harus bisa. Daripada menjadi Nabi Yunus berada dalam perut ikan karena tidak mengikuti dhawuh. Pasti ada cara Gusti Ratu yang membuat saya harus tampil seperti yang diharapkan. Sesepuh-sesepuh ini memang aneh-aneh. Memilih kok ya saya. Kaya tidak ada yang lain saja. Salah pilih. Salah orang. Hik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun