Mohon tunggu...
M. Edy Sunarto
M. Edy Sunarto Mohon Tunggu... profesional -

Jawa asli, masa kecil & sekolah di Jawa Timur. Be cheerful. edysmartpro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Selingkuh

16 April 2015   00:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429118046597632378

[caption id="attachment_361027" align="aligncenter" width="300" caption="Kalimat Lucu di Ajakan Reuni_blogdot8sharedotcom"][/caption]

Wahai para sohib Kompasianer yang baik !!


Belum lama berselang seorang sohib Kompasianer mempersembahkan karya bertajuk sama dengan judul yang ANE pakai untuk artikel ini. Bedanya, sesudah menuliskan sebuah kata tunggal sohib itu membubuhkan tanda tanya. Apa artinya? Karena tidak yakin, bisa jadi adalah salah satu kemungkinan sebabnya. Pengen tahu alasan sebenarnya? Tanya aja langsung yang bersangkutan.
Inisial dia RM atau bekennya Ryan M. yang sesudah mengunjungi blog pribadinya ternyata kependekan dari Ryan Mintaraga.


Entah punya hubungan spesial apa sohib ini sama cergamis jempolan plus yahud Yan Mintaraga yang amat ANE tunggu2 dulu karyanya terbit. Cergamis satu ini punya ciri khusus, jika melukiskan wanita byuhhhhh.....plek gambaran gitar Spanyol itulah. Ditambah hidung bangir, bibir cemipok dan mata bak bintang kejora. Apalagi ya? Ah, balik saja ke sobib Ryan ini, kayaknya, seturut selintas amatan dari jauh lhoh, orangnya gak makan orang koq, bahkan gak galak juga. Maksud ANE tuliskan begitu, biar ENTE gak takut menghubunginya saja.

Panjang juga kalimat pengantar ini ternyata begitu ditulis, padahal mau ANE cuma sekedar kasih ENTE semua tahu bahwa "selingkuh" yang di bawah ini sungguh tidak butuh tanda tanya segala, cukup langsung saja titik.

Alkisah seorang pria yang belum lama menyandang status suami suatu ketika bersua mantan kekasih yang lama tak saling berkabar semenjak perpisahan yang "mengharu-birukan hati" dulu itu. Bermula dari singgah bincang2 ditemani secangkir kopi dan sepotong kue, suasana dan kenangan membawa keduanya – klop lagu lawas “Mulanya Biasa Saja” gubahan almarhum Pance Pondaag yang dilantunkan oleh Meriam Bellina – cepat larut. Hehehe.... jadinya persis Calcium D Redoxon yang tablet effervescent aja ya.

Lantas dengan tatapan yang bagaimana gitu tatkala jemari lentiknya menyentuh jenggot terpelihara, sang mantan kekasih mengajuk.

Mantan: "Rambut jenggotmu memang membuatmu terkesankan lebih berwibawa. Tetapi juga menjadikanmu tampak terlebih tua ketimbang usiamu, yang. Aku lebih suka mengamati wajah tampanmu bersih seperti dulu."

Suami: "Tak bisa lagi begitu sayang, istriku sangat menyukai jenggot ini. Dia senantiasa mengelus atau menariknya setiap kali dia siap untuk big O. Tak mungkinlah aku mencukurnya, kau tahu bagaimana adat dia yang sahabatmu dulu itu!!"

Masih berkeberatan untuk mengerti, sang mantan tak hendak menyerah dalam persaingan; lagian – dia pikir – lebih besar sekarang peluangnya untuk mengajuk dan meyakinkan pria ini. Lantaran kedekatan geografis, eh bukan, untuk lebih tepatnya adalah kedekatan fisik begitu. Dengan suara seksi khas dia nan dulunya sampai sekarangnya masih bikin hidup bergairah.....

Mantan: "Ayolah sayang, jangan kau tutupi ketampananmu dari tatapanku dong. Bagaimana?"

Suami: "Bener. Aku tak bisa.  Istriku amat menyukai janggutku ini."

Tak berputus asa, sang mantan mengajuk lagi secara yang selagi keduanya masih sepasang kekasih dulu tak mungkin tidak menghasilkan persetujuan. Maka, tampan versi mantan kekasih terjelma kembali dengan dicukur klimisnya jenggot sang pria.

Dan tatkala malam sudah beranjak teramat larut, si suami sampailah di rumahnya sendiri. Melangkah masuk, lampu kamar sudah dimatikan, penanda penghuni sudah tidur. Usai bersalin piyama si suami merayap naik pembaringan. Merangkulkan tangan ke pinggang istrinya yang sudah pulas tidur.

Merasakan jemari yang merayap mengarah ke anu secara sedemikian sehingga anu, terbangunlah si istri. Dengan membalik hadap berbaringnya, jemari tangannya pun merayap dalam kegelapan merabai wajah mulus suaminya lalu berucap begini.

Istri: "Oh Miroto, tidak seharusnya kau di sini sekarang. Suamiku tidak bilang dinas luar kota tadi. Tentu dia akan pulang segera!!"

Tentu saja sang suami terhenyak, karena Miroto bukanlah namanya.

--- oo0O0oo ---

Sekian. Kisah pun paripurna.

Tabik & salam mikirrrrr.

Jakarta, 16 April 2015.


ttd & cap stempel resmi

Departemen Gaya Bebas Bertanggungjawab

Sumber inspirasi: ... ANEKA

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun