Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rupiah dan IHSG Menguat di Tengah Bayang-Bayang Global Menyambut Weekend yang Optimis

4 Oktober 2025   08:02 Diperbarui: 4 Oktober 2025   10:24 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah riuh rendah ketidakpastian global, Indonesia menutup pekan ini dengan nada optimis. 

Seakan menari di antara badai, dua indikator utama pasar keuangan, rupiah dan IHSG, menunjukkan penguatan yang tak hanya menggembirakan, tetapi juga mengandung pesan strategis: bahwa ketahanan bukanlah sekadar bertahan, melainkan kemampuan membaca peluang di tengah tekanan.

Rupiah: Menguat di Tengah Bayang-Bayang Pemangkasan FFR

Hari Jumat, 3 Oktober 2025, rupiah ditutup menguat 35 poin ke level Rp16.563 per dolar AS. Penguatan ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter Amerika Serikat. 

Ketika bayang-bayang government shutdown dan perlambatan ekonomi AS mulai terasa, pasar mulai berspekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya (Federal Funds Rate/FFR).

Menurut proyeksi S&P Global, pemangkasan sebesar 25 basis poin diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun, dengan tambahan 50 bps di tahun 2026. 

Ekspektasi ini mendorong investor global untuk mencari aset yang lebih stabil dan berimbal hasil menarik, dan Indonesia, dengan kebijakan pro-growth dan stabilitas fiskal yang relatif terjaga, menjadi salah satu tujuan.

Namun, penguatan rupiah bukan semata hasil dari dinamika eksternal. Sentimen domestik juga berperan besar. 

Komitmen pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi, serta sinyal positif dari sektor riil, memberi kepercayaan tambahan bagi pelaku pasar.

IHSG: Menguat Seiring Bursa Asia, Sektor Teknologi Memimpin

Di lantai bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menutup pekan dengan penguatan signifikan. IHSG naik 47,22 poin atau 0,59% ke level 8.118,30. 

Penguatan ini terjadi seiring dengan tren positif di bursa kawasan Asia, seperti Nikkei Jepang dan Shanghai China, yang turut mengangkat sentimen regional.

Menariknya, sektor teknologi menjadi motor utama penguatan IHSG, dengan kenaikan sebesar 3,24%. Sektor industri dan barang konsumen primer turut menyumbang tenaga, menunjukkan rotasi sektor yang mulai bergeser ke arah inovasi dan kebutuhan dasar. 

Meski lima sektor mengalami pelemahan (termasuk transportasi dan keuangan), dominasi sektor teknologi memberi sinyal bahwa investor mulai melirik potensi jangka panjang di tengah transformasi digital.

Aksi korporasi emiten dan antisipasi terhadap rilis data ekonomi domestik, seperti cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, dan kendaraan menambah daya tarik pasar. 

Kondisi ini  bukan sekadar spekulasi, melainkan bentuk kepercayaan terhadap arah kebijakan dan daya tahan ekonomi nasional.

Asing Ramai Koleksi Saham: IHSG Tancap Gas

Menambah kekuatan narasi, data dari Investor Daily menunjukkan bahwa investor asing aktif melakukan pembelian bersih (net foreign buy) pada sejumlah saham strategis. Pada Kamis, 2 Oktober 2025, IHSG naik 27,26 poin ke level 8.071,08, dengan nilai transaksi mencapai Rp26,85 triliun.

Saham yang paling banyak dikoleksi asing antara lain:

  • PT Solusi Energi Digital Tbk (WIFI) - Rp108,88 miliar  
  • PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Rp96,27 miliar  
  • PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) - Rp73,37 miliar  
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) - Rp67,33 miliar  
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) - Rp55,13 miliar  

Minat asing terhadap sektor energi, infrastruktur, dan perbankan menunjukkan kepercayaan terhadap stabilitas dan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Arus modal asing yang masuk memperkuat korelasi positif antara penguatan rupiah dan IHSG, menandakan bahwa Indonesia sedang berada dalam radar strategis investor global.

Refleksi: Ketahanan, Kepercayaan, dan Narasi Publik

Kedua penguatan ini, rupiah dan IHSG, bisa dibaca sebagai narasi ketahanan yang lebih dalam. Di saat banyak negara masih bergulat dengan inflasi, defisit, dan ketidakpastian politik, Indonesia menunjukkan bahwa stabilitas bukanlah hasil dari diam, melainkan dari gerak yang terukur.

Bagi masyarakat, ini adalah momen untuk memperkuat literasi keuangan dan memahami bahwa pasar bukanlah ruang asing, melainkan cermin dari dinamika kebijakan, perilaku kolektif, dan arah masa depan. 

Bagi penulis publik dan mentor, ini adalah peluang untuk mengangkat narasi tentang resilien ekonomi, strategi kebijakan, dan pentingnya memahami pasar sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dan bagi kita semua, ini adalah pengingat bahwa di tengah badai global, Indonesia masih bisa menari. Bukan karena tak ada angin, tetapi karena kita tahu ke mana harus melangkah.

Penutup: Dari Angka ke Asa Mengubah Data Menjadi Daya

Di balik angka-angka yang tampak teknis, ada cerita tentang harapan, ketahanan, dan pilihan-pilihan yang kita buat sebagai bangsa. 

Ketika rupiah menguat dan IHSG menanjak, itu bukan sekadar kemenangan pasar, melainkan cerminan dari kerja kolektif: kebijakan yang bijak, pelaku usaha yang tangguh, dan masyarakat yang terus belajar.

Bagi kita yang bukan ekonom atau investor, kabar seperti ini tetap penting. Ia mengajarkan bahwa ekonomi bukanlah dunia yang jauh, melainkan bagian dari hidup kita sehari-hari, dari harga sembako, peluang kerja, hingga masa depan anak-anak kita.

Maka, mari kita sambut akhir pekan ini bukan hanya dengan rasa lega, tapi juga dengan semangat baru: untuk lebih memahami, lebih peduli, dan lebih bijak dalam menyikapi perubahan. 

Karena ketika kita tahu arah angin, kita bisa menyesuaikan layar. Dan ketika kita tahu cerita di balik angka, kita bisa ikut menulis masa depan.

Indonesia bisa menari di tengah badai. Dan kita semua adalah bagian dari tarian itu.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

________________________

Sumber Referensi:

  • Antara News - Rupiah Menguat Dipicu Ekspektasi Pemangkasan FFR  
  • Antara News - IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat Seiring Bursa Kawasan Asia  
  • Investor Daily - IHSG Tancap Gas, Asing Ramai Koleksi Saham

__________________________

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun