Realitas yang Sering Terlupakan
Kita sering diajak membeli proteksi dengan iming-iming "untung besar di masa depan". Tapi jarang ada yang mengingatkan bahwa: Â
- Premi harus dibayar secara konsisten, bahkan saat kondisi ekonomi pribadi sedang goyah Â
- Proteksi bisa hangus atau menyusut jika kita berhenti di tengah jalan Â
- Tidak semua proteksi fleksibel terhadap perubahan hidup dan kebutuhan mendesak
Refleksi: Proteksi Harus Sesuai Kemampuan dan Kemungkinan Risiko
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa proteksi finansial harus disesuaikan dengan: Â
- Kemampuan riil, bukan asumsi optimis Â
- Kemungkinan risiko, bukan skenario ideal Â
- Kebutuhan hidup yang dinamis, bukan rencana statis
Karena hidup tidak selalu berjalan lurus. Ada masa ketika kebutuhan lain lebih mendesak: kesehatan keluarga, pendidikan anak, atau bahkan sekadar bertahan hidup.
Tiga Pertanyaan Sebelum Membeli Proteksi Finansial
Sebelum menandatangani polis, coba tanyakan pada diri sendiri:
1. Apa yang benar-benar saya butuhkan? Â
  Proteksi jiwa, kesehatan, aset, atau masa pensiun?
2. Apa yang mampu saya bayar secara konsisten? Â
  Jangan sampai premi mengganggu kebutuhan pokok.
3. Apa risiko yang paling mungkin terjadi dalam hidup saya? Â
  Sesuaikan proteksi dengan realitas, bukan imajinasi.
Penutup: Bijak Sebelum Beli, Sadar Sebelum Terlambat