Baru-baru ini, dunia energi diguncang kabar heboh: Shell dikabarkan mau membeli BP! Wah, kalau ini kejadian, bakal jadi akuisisi terbesar di dunia minyak sejak generasi milenial masih SD.Â
Tapi tunggu dulu... jangan buru-buru percaya. Bisa jadi ini cuma drama pasar yang sengaja dimunculkan buat tujuan tertentu.
Yuk, kita bongkar sedikit apa yang sebenarnya terjadi di balik layar rumor besar ini.
BP Lagi Diincar Investor
BP sekarang sedang dalam sorotan. Harga sahamnya loyo, strategi energi hijaunya bikin investor bingung, dan... ada Elliott Management, investor aktivis yang mulai "cerewet". Mereka mendesak agar BP merombak bisnisnya --- bahkan ada usulan supaya dipisahkan saja: bisnis minyak konvensional vs energi terbarukan.
Saat kondisi perusahaan begini, wajar dong kalau pasar mulai bertanya-tanya:
"Eh, BP lagi murah nih... siapa tahu ada yang mau ambil alih?"
Shell vs BP, Rival Lama yang Lagi Diomongin Lagi
Shell dan BP ini ibarat dua saudara tua yang sama-sama besar, sama-sama dari Eropa, dan sama-sama sedang ditantang buat berubah.
Ketika di Amerika para raksasa seperti ExxonMobil dan Chevron sudah mulai belanja besar-besaran (ingat akuisisi Pioneer dan Hess?), wajar kalau orang berpikir:
"Apa Shell bakal menyusul? Dan BP jadi targetnya?"
Dari sisi logika pasar, spekulasi ini kelihatan masuk akal. Tapi...
Shell: "Kami Tidak Sedang Ngomongin Itu"
Shell langsung klarifikasi:
"Kami tidak sedang dalam pembicaraan akuisisi dengan BP."
Tapi siapa sih yang percaya 100%? Di dunia korporasi besar, klarifikasi seringkali bukan akhir cerita. Apalagi kalau urusan M&A (merger & acquisition), di mana kerahasiaan itu bagian dari taktik.
Bisa Jadi Ini Cuma "Uji Coba" Pasar
Kalau Anda berpikir ini semua bisa jadi cuma akal-akalan, Anda nggak sendirian.
Bisa jadi memang tidak ada niat beli betulan. Tapi dengan menyebarkan isu:
- Saham BP bisa naik (atau justru dipermainkan)
- Shell bisa kirim sinyal "kami aktif dan siap aksi"
- Investor bisa makin menekan manajemen BP
