Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Oshikatsu dan Budaya Mendukung Idola; Fenomena Global yang Menggerakkan Ekonomi dan Emosional

26 Mei 2025   14:23 Diperbarui: 26 Mei 2025   14:23 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara psikologis, aktivitas seperti oshikatsu bisa menjadi bentuk coping mechanism dari tekanan hidup sehari-hari. Fans menemukan semangat, inspirasi, dan bahkan perasaan diterima lewat komunitas penggemar. 

Dalam beberapa studi, keterlibatan dalam fandom terbukti bisa meningkatkan kesehatan mental selama dilakukan dengan proporsional.

Trend membeli merchandise idola,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 
Trend membeli merchandise idola,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Namun, ada sisi gelap yang perlu diwaspadai: fanatisme berlebihan, utang demi membeli merchandise, atau konflik antarfans (fan wars). Oleh karena itu, edukasi tentang batas sehat dalam mendukung idola menjadi penting.

Refleksi dan Analisis: Lebih dari Sekadar Mengidolakan

Fenomena oshikatsu dan budaya serupa di seluruh dunia menunjukkan bahwa:

  • Idola bukan hanya artis, tapi simbol harapan, identitas, dan pelarian dari realitas.
  • Media digital memperkuat kedekatan emosional antara fans dan idola.
  • Ekonomi kreatif tumbuh pesat di sekitar budaya penggemar.

Di era ekonomi digital, mendukung idola telah berubah menjadi aktivitas sosial-ekonomi terstruktur yang mempengaruhi pola konsumsi, pariwisata, hingga produksi budaya populer global.

Penutup: Antara Bahagia dan Bijak dalam Mendukung Idola

Oshikatsu telah menjadi cermin dari dunia modern: di mana batas antara realitas dan virtual kian tipis, dan emosi bisa ditransaksikan melalui merchandise, likes, dan konser daring.

Selama dilakukan dengan kesadaran, aktivitas ini bisa memperkaya hidup, memperluas pertemanan, dan bahkan mendukung industri kreatif nasional. Namun, tetap penting untuk menjaga keseimbangan antara cinta pada idola dan cinta pada diri sendiri.

Karena sejatinya, seperti kata pepatah Jepang, "Dukunglah idolamu selagi bisa. Tapi jangan lupa, kamu juga pantas didukung oleh dirimu sendiri."

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara,  Kompasianer sejak 2008)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun