Di tengah derasnya arus modernisasi dan perubahan zaman, kebutuhan akan nilai-nilai luhur dalam mendidik anak justru semakin mendesak. Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup umat Islam, menyajikan banyak kisah penuh hikmah yang tetap relevan sepanjang masa.Â
Salah satunya adalah nasihat Luqman kepada anaknya yang terekam indah dalam Surah Luqman ayat 12-19. Meskipun bukan nabi atau rasul, nama Luqman diabadikan menjadi nama sebuah surah karena kebijaksanaannya yang luar biasa.
Siapakah Luqman?
Luqman dikenal sebagai seorang hamba saleh dan bijaksana. Para ulama berbeda pendapat tentang asal-usulnya, namun yang pasti, Allah SWT memujinya karena hikmah yang dimilikinya. Allah berfirman:
"Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: 'Bersyukurlah kepada Allah.' Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri." (QS. Luqman: 12)
Nasihat Luqman dan Relevansinya di Era Kini
Berikut beberapa nasihat penting Luqman kepada anaknya yang tidak hanya mendidik secara spiritual, tapi juga menyentuh aspek psikologis dan sosial dalam parenting modern:
1. Jangan menyekutukan Allah (Tauhid sebagai fondasi utama)
"Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)
Nilai spiritualitas dan tauhid menjadi dasar karakter anak yang kuat. Dalam dunia serba instan dan hedonis, anak-anak harus ditanamkan pemahaman bahwa hanya Allah tempat bergantung.
2. Hormati kedua orang tua, walau berbeda pendapat
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya..." (QS. Luqman: 14-15)
Nilai hormat pada orang tua adalah pondasi dalam membangun karakter berbudi. Meskipun anak tumbuh dalam era kebebasan berpendapat, mereka tetap harus diajarkan adab terhadap orang tua.
3. Kesadaran bahwa Allah Maha Melihat segala amal
"Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi... niscaya Allah akan membalasnya." (QS. Luqman: 16)
Ini mengajarkan kesadaran spiritual yang tinggi sejak dini---anak-anak belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, membentuk kejujuran dan tanggung jawab.
4. Tegakkan shalat dan amar ma'ruf nahi munkar