Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Catwalk Kehidupan

27 Februari 2024   21:04 Diperbarui: 27 Februari 2024   21:22 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: File Merza Gamal

Dalam perjalanan hidup ini, setiap langkah yang kita ambil adalah seperti model yang berjalan di atas catwalk, memamerkan perjalanan spiritual kita kepada dunia. Namun, di balik gemerlapnya sorot lampu, kita seringkali terdampar dalam pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang asal-usul, tujuan, dan makna kehidupan.

Bagi banyak orang yang menjalani kehidupan dengan keyakinan agama, menjawab pertanyaan-pertanyaan ini bukanlah sekadar tugas, tetapi menjadi pondasi yang kokoh dalam memahami eksistensi kita.

Asal-Usul dan Tujuan Kehidupan:

Dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan, "Sesungguhnya kita berasal dari Allah dan hanya kepada-Nya kita akan kembali" (Q.S. Al-Baqarah [2]:156). Ayat ini mengingatkan kita akan asal-usul kita yang suci, bahwa kita diciptakan oleh Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Hal ini menegaskan bahwa setiap langkah dalam catwalk kehidupan kita adalah bagian dari perjalanan kita menuju kembali kepada Sang Pencipta.

Mengabdi kepada Sang Pencipta dan Manfaat bagi Sesama:

Allah juga mengajarkan, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku" (Q.S. Adz-Dzariat [51]:56). Dari sini kita memahami bahwa tujuan utama kita di dunia ini adalah untuk mengabdi kepada Allah.

Namun demikian, pengabdian ini tidak terbatas pada ritual ibadah saja, tetapi juga mencakup memberikan manfaat kepada sesama manusia dan alam semesta. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dia menguji kalian siapa di antara kalian yang paling baik perbuatannya dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (Q.S. Al-Mulk [67]:1-2).

Hal tersebut menegaskan bahwa kehidupan yang bermakna melibatkan pengabdian kepada Sang Pencipta dan memberi manfaat kepada sesama sebagai prinsip dasar.

Menghadapi Tantangan dan Disorientasi:

Dalam perjalanan hidup ini, seringkali kita mengalami tantangan dan disorientasi yang mengganggu perjalanan spiritual kita. Godaan, kesalahan pemahaman, dan tantangan kehidupan dapat menghalangi kita dari mencapai tujuan spiritual kita.

Dalam menghadapi hal ini, penting untuk kembali kepada ajaran agama kita, memperdalam pemahaman akan keyakinan, dan mencari dukungan dari komunitas spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun