Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tantangan dan Harapan Pertemuan G20 di Sao Paulo Menghadapi Masa Depan Ekonomi Global

27 Februari 2024   14:57 Diperbarui: 28 Februari 2024   07:01 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi G20, pertemuan G20. (Sumber: Shutterstock/AlexLMX via kompas.com)

Seperti yang pernah dikatakan Oscar Niemeyer, "arsitektur adalah penemuan." Prestasi kolektif dalam membentuk arsitektur ekonomi dan keuangan global tidak hanya berani, tetapi juga mampu mengubah kehidupan jutaan orang. 

Namun, tantangannya kini adalah membuatnya lebih kuat, lebih adil, lebih seimbang, dan lebih berkelanjutan.

Pada tanggal 28 dan 29 Februari, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari seluruh negara G20 akan berkumpul di Sao Paulo untuk membahas isu-isu paling mendesak di dunia pada pertemuan perdana mereka. Momen ini bukan hanya tentang diskusi, tetapi juga tentang membentuk masa depan ekonomi global yang lebih baik.

Konflik militer baru-baru ini telah mengungkapkan ketegangan yang semakin memecah belah perekonomian global berdasarkan geopolitik. 

Sekitar 3.000 tindakan pembatasan perdagangan dilakukan pada tahun 2023, hampir tiga kali lipat dari tahun 2019. Hal ini menciptakan tantangan serius bagi kerja sama internasional dan menekankan perlunya memulihkan kepercayaan di antara negara-negara.

Di tengah kondisi ini, IMF telah memainkan peran penting dalam memberikan bantuan kepada negara-negara yang terdampak. Lebih dari $354 miliar telah disalurkan ke 97 negara, termasuk 57 negara berpenghasilan rendah, sejak dimulainya pandemi. Namun, kerja sama antar negara-negara dalam memperkuat jaringan keuangan global masih diperlukan.

Pada pertemuan ini, para pemegang saham IMF telah memberikan dukungan kuat untuk meningkatkan pendanaan dan sumber daya kuota permanen. 

Langkah-langkah ini penting untuk memastikan IMF dapat terus memberikan dukungan yang diperlukan kepada negara-negara anggotanya, terutama yang paling rentan.

Selain itu, penyeimbangan kembali pembagian kuota di IMF juga menjadi perhatian utama. Ini tidak hanya akan mencerminkan posisi anggota dalam perekonomian dunia secara lebih akurat, tetapi juga melindungi suara anggota termiskin. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan representasi yang adil dan inklusif di dunia keuangan global.

Mengatasi Tantangan dengan Solusi Inovatif

Menghadapi berbagai tantangan kompleks dalam pertemuan G20, dibutuhkan pendekatan inovatif untuk mencapai solusi yang efektif dan terintegrasi pada beberpa hal berikut:

  1. Inklusi Digital: Di era digital ini, inklusi digital menjadi semakin penting. Pertemuan G20 harus membahas bagaimana meningkatkan akses dan keterampilan digital di seluruh dunia, sehingga tidak ada yang tertinggal dalam revolusi teknologi ini.
  2. Peran Sektor Swasta: Selain itu, perlu juga melibatkan sektor swasta secara lebih aktif dalam upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif dan terintegrasi.
  3. Penekanan pada Pendidikan dan Keterampilan: Investasi dalam pendidikan dan keterampilan juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk sukses di era ekonomi digital ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun