Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengubah Paradigma Kesehatan Karyawan di Tempat Kerja

18 Desember 2023   20:18 Diperbarui: 18 Desember 2023   20:46 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Mendukung Pertumbuhan Karyawan dengan Memprioritaskan Kesehatan Holistik

Dalam era dinamika bisnis modern, kesehatan karyawan bukan lagi sekadar aspek tambahan, melainkan kunci keberhasilan strategis bagi setiap organisasi yang ingin berkembang. Pengusaha memiliki peran utama untuk mendukung karyawan beralih dari kesehatan yang buruk menuju kesehatan holistik yang positif. Memahami bahwa kesehatan holistik tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga mempertimbangkan pertumbuhan individu dari waktu ke waktu.

Dalam rangka menciptakan tempat kerja yang mendukung pertumbuhan karyawan, pengusaha harus memprioritaskan kesehatan holistik sebagai prioritas strategis. Hal ini bukan hanya tentang memberikan manfaat kesehatan fisik, melainkan juga tentang memberdayakan karyawan untuk mencapai potensi penuh mereka secara menyeluruh.

Penting untuk melihat kesehatan karyawan di empat tingkatan berbeda dalam organisasi: organisasi, tim, pekerjaan, dan individu. Pengusaha memiliki kekuatan untuk membentuk keadaan di tingkat organisasi, mulai dari menetapkan kebijakan yang mendukung kesehatan hingga memberikan program kesejahteraan yang holistik.

Penting untuk menyadari bahwa perancangan ulang pekerjaan, kebijakan gaji yang adil, dan dukungan bagi kebutuhan dasar karyawan adalah langkah strategis yang dapat diterapkan di tingkat organisasi.

Dinamika tim juga memainkan peran sentral dalam kesehatan holistik. Pemimpin tim harus dilatih untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Intervensi yang mendorong perilaku positif, pelatihan resolusi konflik, dan sistem pelaporan SDM anonim adalah langkah-langkah konkret yang dapat membentuk iklim yang mendukung.

Pentingnya perancangan ulang pekerjaan tidak bisa diabaikan. Dengan membatasi jam kerja, memberikan waktu fleksibel, dan menawarkan opsi penjadwalan mandiri bagi pekerja shift, pengusaha dapat merancang pekerjaan yang berkelanjutan dan mendukung kesehatan karyawan.

Seiring dengan itu, pengembangan karier yang terkait dengan misi perusahaan dapat memberikan makna dan motivasi bagi karyawan di tingkat individu. Lebih jauh lagi, mendukung kesehatan holistik harus dilihat sebagai keputusan strategis, terintegrasi dalam kerangka kerja lingkungan, sosial, dan tata kelola organisasi.

Kesehatan karyawan menjadi metrik penting dalam kerangka kerja ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) yang semakin digunakan oleh investor. Oleh karena itu, organisasi yang mampu membuktikan kesejahteraan karyawan sebagai faktor keberhasilan bisnis dapat mendapatkan dukungan finansial yang lebih besar.

Pengusaha memiliki kekuatan untuk mengubah paradigma kesehatan karyawan dari sesuatu yang bersifat reaktif menjadi proaktif. Dengan melihat kesehatan holistik sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar tanggung jawab moral, organisasi dapat membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan individu, produktivitas, dan keberlanjutan bisnis.

Melalui pendekatan sistemik terhadap kesehatan karyawan, pengusaha dapat menciptakan tempat kerja yang mendorong kesejahteraan menyeluruh dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh organisasi.

Perjalanan Menuju Kesehatan Holistik di Tempat Kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun