Salah satu karya Tuhan yang luar biasa adalah menumbuhkan cinta ataupun kasih di setiap diri manusia. Semua ciptaan didasari oleh cinta yang membuat kita kagum akan karyanya. Tuhan luar biasa menumbuhkan cinta itu kepada diri saya dengan menghadirkan anak- anak yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya. Yang pada awalnya hanya berseru kepada Tuhan agar memberi petunjuk agar saya bisa tersenyum kembali. Tuhan kasih cintanya kepada saya menghadirkan anak -- anak di tahun 2020, namun kini saya sudah di NUSA TENGGARA TIMUR atas dasar cinta . Saya jatuh kedua kalinya kepada anak- anak dengan suasana yang sangat berbeda. Sebelum kita jatuh cinta kepada seseorang pilihan Tuhan mari kita jatuh cinta kepada anak- anakNya. hehhehehhe.
Pada awal saya sampai di NTN,saya melihat wajah- wajah baru, memiliki kulit hitam manis, rambut hitam yang agak keriting dan memiliki senyum manis nah itulah dia. Apakah kamu bisa membayangkannya ? betapa manisnya rupawannya. Sambil berkata '' halo nona '' . meloyot. Saya tidak pernah menyangka bahwa Tuhan bawa saya sejauh ini. Bisa melihat anak- anak yang sangat unik, memiliki kulit hitam manis atau saw matang dan senyum yang manis. Namun di balik rupawan anak NTT mari kita lihat lebih dalam bagaimana saya bisa jatuh cinta kedua kalinya ??
Pada saat awal penugasan Kampus Mengajar, saya bertemu dan perkenalanan dengan anak- anak yang sangat antusias akan kehadiran kami.  Ya memang benar bahwa anak anak  NTT memang memiliki kulit hitam manis atau saw matang rata- ratanya seperti itu bukan berarti tidak memiliki kulit putih dan rambut anak - anak yang saya lihat disini standar maksud saya ada yang keriting , lurus dan lainya . Anak- anak yang saya temui kebanyakan menggunakan bahasa daerah seperti ende , bjawa , manggarai dan daerah lainya.  Satu hari pertama, mereka menyapa dengan ''halo ibu medan, halo ibu horas, halo miss cantik. Hari kedua, saya belajar bahasa dengan bahasa mereka bahasa ende. Bahasa menurut saya agak sulit dengan logat yang berbeda beda saya hanya bisa mengikuti satu,dua kali dan tersenyum senyum sendiri. Hari ketiga, ada 2 anak laki- laki menghampiri saya di kelas sambil membawa sebuah rangkaian bunga dari tumbuhan,di berikannya kepada saya. Saya sangat bahagia dan terharu anak anak hadiah sederhana itu. Hari keempat, kelima hingga sebulan kemudian saya mengajari mereka belajar bahasa baru yaitu bahasa batak. Mereka sangat tertarik dengan bahasa batak hingga ada beberapa anak yang menuliskan di catatan khusus untuk belajar bahasa batak. Mereka sambil berkata'' bawa kami miss ke medan yaaa. Tunggu kalian besar ya jawab saya. Setiap hari ke sekolah mengajari mereka menggunakan metode yang baru yang membuat suasana kelas itu menyenangkan. Kemudian, saya membuat media belajar kepada anak kelas 1.Â
Mereka sangat senang dengan media yang saya berikan. Media yang saya berikan adalah pengenalan huruf bahasa inggris dan kata . anak- anak bisa memainkannya dengan bergiliran. kenapa saya memberikan media itu karena saya melihat anak anak sedang belajar kata dan huruf bahasa inggris. Kemudian di kelas selanjutnya, Saya bertanya ''apakah adek adek pernah belajar bahasa ingris ? tidak ibu . Akhirnya mulai dari kelas 2-6 saya berusaha mengajarkan bahasa ingris. Saya mau agar anak anak bisa bahasa inggris dan  memotivasi mereka agar suatu saat bisa pergi jauh dengan modal bahasa inggris yang mereka miliki. Kemudian saya menerapkan berbasis teknologi kepada anak kelas 5 dan 6 seperti pengenalan computer dan menonton movie sebagai peningkatan literasi kepada anak- anak.Â
Sebulan berlalu dengan segala tantangan yang saya temukan mulai dari cara mengontrol kelas, memberikan kelas yang asik, dan cara tegas untuk anak anak dan kepada diri sendiri serta yang paling penting cara menahan emosi. Sebulan berlalu, saya kembali membuka Study at Home di tempat saya tinggal disini mengapa saya buka kembali, saya melihat banyak anak- anak yang masih kurang bisa membaca,berhitung sambil saya ajari mereka bahasa inggris. Saya bersyukur bisa melakukan hal ini kembali, ini mengingatkan saya akan apa yang saya lakukan waktu saya di kampung saya Medan. Ini menjadi moment kedua saya lakukan di Nusa Tenggara Timur, sangat senang bisa berkontribusi kepada masyarakat. Saya melakukan semua itu karena rasa Jatuh Cinta saya kepada Anak- anak di Nusa Tenggara timur bukanya hanya mereka membuat saya jatuh cinta tetapi saya juga memberikan cinta itu kepada mereka. Tawa dan canda itu akan membuat saya jatuh cinta setiap hari. Pertanyaan saya, Â jatuh cinta ketiga kalinya kemana lagi ya? Semoga Tuhan menjawab doa ini bisa ke seluruh Indonesia. AMIEN . Tetap ikutin cerita ku yaa terimakasih sudah membaca hingga selesai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI