Mohon tunggu...
Mery Indriana
Mery Indriana Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peka Pendidikan Sekitar

2 Mei 2019   15:21 Diperbarui: 2 Mei 2019   15:58 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di banyak negara yang belum tertata sepenuhnya dengan baik, pendidikan memang menjadi hal yang sangat krusial. Bukan saja soal angka buta huruf yang masih sangat tinggi tapi juga infrastruktur seperti gedung, tenaga guru, managemen oragnisasi sekolah dan lain sebagainya.

Indonesia, tantangan lebih besar dibanding India atau China misalnya. Teruatama karena dari segi geografi, Indonesia punya tantangan jauh lebih besar dibanding negara lainnya. Banyaknya pulau di Indonesia yang nyaris belasan ribu itu adalah tantangan tersendiri untuk mendirikan sekolah. Pulau-pulau yang harus diperhatikan oleh pemerintah bukan saja di pulau-pulau besar tapi juga di pulau pulau kecil dan terluar.

Tantangan lain adalah  guru atau tenaga pendidik. Kita punya tenaga guru atau pendidik yang jauh dibawah kebutuhan. Belum lagi sebaran yang tidak merata . Kebanyakan guru dan tenaga professional lainnya (seperti dokter dan insinyur) hanya mau bekerja di pulau-pulau atau  kota-kota besar saja, tetapi tidak untuk kota-kota kecil. Alasannya bermacam-macam, mulai dari jauh dari keluarga, sampai pada biaya yang tidak memadai jika mereka harus bekera di pulau terpencil.

Hal-hal yang dikemukakan ini adalah dari prespektif fisik (infrastruktur).

Hal lain yang harus kita perhatikan adalah dari sisi konten pendidikan alias kurikulum. Kurikulum ibarat jantung dalam tubuh. Jika jantung salah maka fungsi-fungsi tubuh lain akan juga salah. Karena itu wajib bagi kita untuk selalu melindungi jantung kita agar fungsi tubuh berjalan dengan baik.

Hal yang mengkhawatirkan selama ini adalah secara kurikulum tak ada masalah tetapi dalam pelaksanaan belajar mengajar, sering didapati konten-konten yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD dasar 45. Beberapa waktu lalu mungkin kita pernah mendengar buku ajar SD dan sekolah lanjutan yang berisi pengajaran radikal.

Malah beberapa sekolah diketahui memang mengajarkan hal-hal yang berbau radikal dan tidak sesuai dengan Pancasila dimana keragaman menjadi realitas yang tidak terhindarkan. Murid harus diajak untuk selalu paham bahwa Indoensia penuh dengan perbedaan bahasa suku, agama, ras dan lain sebagainya. Sehingga pengajaranpun harus disesuaikan dengan hal itu.

Sebagai orang tua atau orang yang lebih senior mungkin kita mulai memperhatikan kondisi pendidikan di sekitar kita. Lalu, ikutlah menjaga agar pendidikanIndonesia tidak terjerembab dalam radikalisme yang sering terjadi di beberapa negara. Kita juga harus peduli akan hal itu karena melalui pendidikanlah, ajaran-ajaran seperti itu mulai berkembang dan membuat arah kita berbeda dengan seharusnya.

Mulailah kita peka dengan pendidikan sekitar kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun