Mohon tunggu...
MERY INDARTININGSIH
MERY INDARTININGSIH Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaturan dalam Memilih Makanan yang Tepat bagi Penderita Diabetes Melitus

28 November 2020   12:16 Diperbarui: 28 November 2020   12:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penderita Diabetes tiap tahunnya mengalami peningkatan. Apalagi Diabetes Melitus yang membahayakan bagi kesehatan, secara tidak langsung seseorang yang menderita DM tidak merasakan adanya gejala pada dirinya. Kenasih kok DM bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang memengaruhi timbulnya penyakit DM, salah satunya akibat konsumsi makanan yang tidak sehat sehingga makanan yang kita konsumsi tidak dapat terkontrol sejak dini. 

Dari kalian sendiri, ada yang pingin tahu gak makanan apa saja yang dapat dikonsumsi bagi penderita DM? Yukk kita ulas mengenai konsumsi makan pemderita DM. Berikut yang dapat dikonsumsi ialah biji - bijian(Beras, Gandum, Jagung)  atau serealia, batang (Sagu), umbi - umbian (Singkong, kentang, talas, ubi jalar, ganyong, garut, yam) dan biji - bijian (Kacang hijau, kacang merah, kacang polong). Dari persentase banyaknya karbohitrad yang dikonsumsi secara berurut adalah beras (53,5%), singkong (22,2%), jagung (18,9%), dan kentang (4,99%) (Suyono, 2002). 

Sudah tahu belum, kalau proses pengolahan itu dapat berpengaruh terhadap Indeks Glikemik looo..  pangan yang diolah dan belum diolah memiliki perbandingan yang berbeda. Kok bisa begitu ya? Jadi pangan yang sudah diolah akan mengalami perubahan yang mudah untuk dikonsumsi bagk tubuh, sehingga dapat mencerna makanan lebih mudah yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah lebih meningkat. 

Jadi mulai sekarang mulai lah mengatur dan menjaga pola makan kalian ke arah yang lebih sehat lagi. Karena kita wajib peduli terhadap pemilihan pangan  yang tidak hanya dilihat dari tinggi rendahnya karbohidrat tersebut, tetapi juga mengetahui jenis karbohidrat, cara pengolahan, dan berapa banyak yang akan dikonsumsi. 

Mery Indartiningsih

Sumber: Journal, Afandi F.A

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun