Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi Sebagai Penunjang Mengambil Keputusan

28 Desember 2017   20:54 Diperbarui: 28 Desember 2017   21:32 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mimpi Sebagai Penunjang Mengambil Keputusan

Mimpi yang dianggap bunga tidur oleh kebanyakan orang, akan tetapi bagi orang-orang tertentu sering kali mimpi dijadikan sarana penunjang mengambil keputusan dalam menjalani kehidupan karena mimpi tidak hanya mengungkapkan sesuatu yang akan terjadi dengan bahasa simbolis, namun lebih penting daripada itu adalah dengan mimpi kita bisa tahu apa yang harus kita lakukan, what must we do, sebagaimana kisah awal perjalanan tokoh spiritual Hindu Swamiji Vivekananda dalam menyebarkan ajaran Hindu ke Barat. Kala itu Vivekananda (Narendra) mendengar tentang Parlemen Agama (Parliament of Religions) yang akan digelar di Chicago pada 1893. Sekelompok petinggi negara dan orang-orang berpengaruh di India memintanya menghadiri acara itu guna mewakili agama Hindu, agama Vedanta. Tetapi ia menolak. Ia sedang menunggu panggilan dari Gurunya (almarhum Sri Ramakrishna).

Suatu hari, di Madras, Swamiji mendapatkan mimpi yang simbolis. Ia melihat Sri Ramakrishna berjalan ke dalam air samudera dan memberi tanda agar ia mengikutinya. Ia juga mendengar perintah 'Pergilah'. Walaupun sudah yakin bahwa ia akan pergi, Swamiji merasa perlu mendapatkan restu dan ijin dari ibu suci Sarada Devi. Ia menulis surat kepada Saradananda, "Saya mendapatkan visi di mana guru mengatakan agar aku ke Barat. Pikiranku terganggu. Tolong katakan kepada ibu suci mengenai hal ini dan beritahu pendapatnya padaku". Saradananda menjumpai ibu suci dan membacakan surat Swamiji. Ibu suci memintanya menunggu. Setelah beberapa hari, ibu suci bermimpi. Ia melihat Ramakrishna berjalan melintasi samudera dan meminta Narendra mengikutinya. Maka ibu suci berkata kepada Saradananda, "Tulislah surat kepada Naren, katakan ia harus ke Barat". Swamiji sangat senang mendapatkan ijin dan restu tersebut.

Keberangkatan Swamiji Vivekananda ke Barat tersebut menjadikan dirinya terkenal ke seluruh dunia dengan pesan-pesan universal Vedanta.
Sebagaimana kisah di atas, biasanya mimpi yang dijadikan penunjang mengambil keputusan adalah ketika kita merencanakan sesuatu namun kemudian kita bermimpi, entah mimpi bermakna baik ataupun bermakna buruk. Bilamana ketika kita merencanakan sesuatu namun mimpi bermakna tak baik, kita bisa mengurungkan rencana tersebut. Umpamanya mimpi kehilangan sandal atau sepatu maknanya kehilangan dasar dari menjalani kehidupan yaitu hilangnya keberuntungan, mimpi makan ketela/sela maknanya ala (buruk) ataupun mimpi membajak (nengala) sehingga maknanya ala, terutama bila hendak bepergian jauh. Mimpi menangkap ayam hutan (kiuh) sehingga maknanya tuyuh artinya hanya akan mendapat kesibukan (tuyuh). Demikian pula bila mimpi menangkap kedis puh atau burung puyuh: burung tidak berekor dan tak bisa hinggap di pohon, sehingga maknanya tidak akan tercapai apa yang kita harapkan. Tak jauh berbeda maknanya bila mimpi dapat siap sangkur (ayam tak berekor) sehingga maknanya kita akan merugi (buntut). 

Mimpi mendapat emas maknanya akan 'ngemasin': maksud hati mendapat kebaikan tetapi malah merugi, juga bermakna akan mendapat musibah. Mimpi turun gunung atau terjun ke jurang bermakna terjadi penurunan dalam hidup. Mimpi menjadi pembantu juga bermakna tak baik. Mimpi kehilangan telor (taluh maknanya aluh:mudah) artinya hilangnya kemudahan. Tetapi kalau mimpi dapat telor atau membelinya artinya akan mendapat kemudahan. Begitu pula bila mimpi menembok atau membuat adonan (luluh artinya aluh: mudah) maknanya mendapat kemudahan.

Bilamana kita mimpi bermakna baik kita bisa melanjutkan rencana-rencana kita, misalnya mimpi mengambil madu lebah maknanya akan mendapat sari pati kehidupan, hal ini dalam primbon Bali disebutkan 'ngipi  nyeluk nyawan wenang maleluasan, mamotoh kalah'; mimpi mengambil madu lebah hendaklah bepergian mencari rejeki tetapi bila berjudi akan kalah. Mimpi menebang pohon canging/dapdap (pohon berduri) artinya boga dateng (rejeki datang), mimpi membawa kayu bakar ke rumah artinya kerahayuan/kebaikan datang: kayu artinya ayu/rahayu, serupa maknanya bila mimpi naik ke puncak pohon ataupun naik ke puncak gunung. Akan tetapi bila membakar kayu maknanya buruk karena bermakna membakar hal yang baik, akan jadi abu. Sedangkan bila mimpi membakar rerumputan (nunjel bet) ataupun sampah bermakna baik karena itu pertanda membakar kesedihan (nunjel sebet). Yang paling baik bila mimpi dinobatkan jadi raja artinya akan mendapat kedudukan.

Mimpi gunung meletus juga bermakna baik maknanya akan mendapat kabar bahagia.
Tak jauh berbeda bila mimpi bekerja ditolong orang yang menjadi simbol dewa karena maknanya ditolong dewa, umpamanya mimpi ditolong sulinggih (orang suci), ayah-ibu, pemangku, balian, dokter, turis, jero dasaran, dan lain sebagainya.
Misalnya, saya mimpi mau bercocok tanam bawang merah. Yang menyuruh menanam bawang merah adalah ibu, yang membantu merabas rerumputan adalah ayah (simbol bhatara hyang guru), sedangkan yang membantu mencangkul adalah bli kembar (simbol dewa kembar), yang membantu mengisi pupuk mbok K (simbol leluhur karena mbok K menjadi pemangku dewa hyang/leluhur). Sehingga mimpi tersebut bermakna baik; akan mendapat pertolongan dari leluhur dan dewa dalam hal bercocok tanam bawang merah. Dengan mimpi itu tentulah saya menanam bawang merah bukan tanaman lainnya.

Kita juga bisa mengambil sikap dalam bertindak hal-hal sepele melalui petunjuk mimpi, seperti mimpi melihat kemaluan wanita pertanda kita akan mendapat malu. Akan tetapi kalau mimpi tentang kemaluan lelaki maknanya akan celaka karena barang lelaki dalam bahasa Bali disebut 'celak' sehingga maknanya celaka. Hal-hal yang akan menimbulkan malu itu sebagian sudah kita perbuat. Misalnya kita membuat pernyataan di media sosial tentang sesuatu. Begitu pula bila mimpi makan sesuatu yang pedas (cabai, sambel, rujak) bermakna akan ada orang yang sakit hati (kepedesan). Barangkali ada suatu perbuatan atau kata-kata yang kita ungkapkan  kemungkinannya membuat orang lain tersinggung dan sakit hati.
Saya pernah mimpi melihat kemaluan adiknya yang belum tumbuh bulu. Waktu itu tidak  paham tentang mimpi. Saya mimpi demikian saat menyiapkan kado untuk orang yang disayang. Setelah kado dikirim via pos dan diterima oleh dia, kado itu dikembalikan ibunya, akibat ketahuan dekati anaknya lagi padahal sudah pernah dilarang. Masalah itu sampai melibatkan orang tua dari kedua belah pihak, bahkan melibatkan guru-guru di sekolahnya.

Pernah pula mimpi mengangkat rok sekolah seorang siswi tak dikenal sehingga pangkal pahanya tersentuh. Hampir dilaporkan ke polisi yang kebetulan lewat. Sesudah itu pergi ke toko buku, ternyata toko buku itu milik bosnya. Beberapa hari kemudian setelah mimpi itu saya ketahuan oleh bos saya ulpload foto anak gadisnya di facebook. Saya upload fotonya karena jatuh cinta pada anaknya. Untung bosnya tidak marah dan disuruh menghapusnya.

Terkadang mimpi juga bisa menghilangkan keraguan kita dalam mengambil keputusan. Umpamanya saat saya ragu untuk menyelesaikan studi S2-nya yang selangkah lagi, karena terkendala dengan pendanaan, lalu diberi petunjuk melalui mimpi. Dalam mimpi itu saya berada di suatu pura, tetapi lucunya pura itu ada di timur laut rumah saya. Disana saya bertemu dosen waktu S1. Beliau menyapa saya, katanya tertarik dengan artikel saya yang ditulis di media online. Lalu beliau menasehati saya, 'Menurut bapak, bakat kamu itu ada tiga: Nyastra (maksudnya menulis), Usadha (pengobatan), dan guru profesional (ingatnya dosen). Ketiga itulah kamu harus tekuni sungguh-sungguh' ujarnya. Makna mimpi ini bahwa Bhatara Hyang Guru (simbol dosen/guru) memberitahu bakat saya dan secara tersirat disuruh melanjutkan kuliahnya.

Hal yang menarik adalah berhasil menemukan pekerjaan melalui petunjuk mimpi. Untuk bisa mendapat pekerjaan tersebut mengabaikan peluang-peluang yang ada berdasarkan petunjuk mimpi meski secara logika peluang itu seharusnya tidak saya abaikan.

Pada awalnya saya mimpi berada di asrama waktu SMP dulu di Denpasar. Kehadiran saya ke asrama menyamar menjadi siswa SMA agar bisa dekat dengan gadis-gadis disana. Entah berapa hari kemudian, saya ketahuan oleh kepala asramanya bahwa dulu sudah tamat di asrama ini dan beliau juga tahu kalau sebenarnya saya sedang menempuh S2. Beliau mengingat saya setelah beliau membuka facebook. 'Mulai saat ini kamu saya pecat!' ujar kepala asrama. Saya malah senang dipecat. Lalu saya minta ke ibu asrama untuk mengambilkan ijazah saya yang sempat dikumpul karena saya mementingkan ijazah tersebut. Ingatnya akan ada bukaan CPNS. Ibu asrama pun mencari ijazah itu namun sayangnya tidak ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun