Mohon tunggu...
Drg. Merry Rachmawati
Drg. Merry Rachmawati Mohon Tunggu... -

Dokter Gigi Puskesmas Taman Sari, Jakarta Barat & Adena Dental Care, Jakarta Timur Follow twitter @HaiDokterID / Instagram: HAIDOKTERID\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Minuman Beralkohol (Minol)

8 Januari 2014   06:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sampai saat ini, telah banyak riset yang dilakukan dalam melihat dampak minuman beralkohol terhadap tubuh. Diantaranya tim peneliti Eropa menemukan korelasi antara resiko kanker dan banyaknya jumlah alkohol yang dikonsumsi setiap harinya secara reguler oleh sekitar 364.000 orang di delapan negara (British Medical Journal, 7 April 2011). Kanker mulut, tenggorokan dan kerongkongan adalah penyebab umum kematian akibat mengkonsumsi alkohol. Dari sejak penelitian sebelumnya hingga kini secara konsisten menemukan bahwa alkohol dapat meningkatkan resiko kanker mulut, faring, laring, esofagus dan hati. Dari riset terbaru, alkohol juga meningkatkan resiko kanker payudara, usus besar dan rektum. Di negara USA, kematian ± 20.000 jiwa akibat kanker yang disebabkan karena mengkonsumsi alkohol. Insidensi terbanyak yaitu kanker rongga mulut pada pria dan kanker payudara pada wanita (American Journal of Public Health, 2013). Berdasarkan riset dari University School of Medicine dan School of Public Health Boston, peminum minuman beralkohol dengan level moderat yaitu yang mengkonsumsi 1,5 - 3 gelas minuman per hari (30%) resiko kanker hingga kematian sekitar 14-17 %. Apabila konsumsi alkohol ditingkatkan menjadi lebih dari 3 gelas, resiko terkena kanker menjadi lebih tinggi. Kanker payudara pada wanita insidensinya sekitar 56-66 % pada mereka yang mengkonsumsi minuman beralkohol lebih dari 3 gelas per hari (40 gram). Berdasarkan riset yang dilakukan oleh National Alkohol Survey, pada subjek berusia 18 tahun ke atas ditemukan bahwa pria yang terkena kanker rongga mulut, faring dan laring akibat konsumsi alkohol berkisar 53-71 %.

Asetaldehid merupakan senyawa karsinogenik yang banyak ditemukan dalam minuman beralkohol dan pencetus kanker pada esofagus dan kanker mulut (Journal of Experimental & Clinical Cancer Research 6 Januari, 2011). Tim peneliti Jerman dan Rusia pernah mengevaluasi peran asetaldehid dalam minuman beralkohol yang merupakan penyebab kanker mulut. Mereka membagi beberapa saliva yang telah terkontaminasi asetaldehida melalui minuman beralkohol yang berbeda (bir, anggur, cherry, vodka, calvados, grape marc, tequila). Mereka menemukan bahwa berkumur setelah 30 detik dengan beragam minuman ini meningkatkan jumlah konsentrasi asetaldehid dalam saliva (rata-rata 353 microM), dan konsentrasi rata-rata menurun pada 2 menit (156 microM), 5 menit (76 microM), dan 10 menit (40 microM). Riset lainnya yang dilakukan pada subjek relawan, setelah mengkonsumsi alkohol tipe vodka ditemukan pecahnya ikatan DNA hingga 100x lipat dan levelnya juga meningkat dalam sel darah. Riset ini membuktikan bahwa alkohol bersifat karsinogenik karena alkohol di dalam mulut diubah menjadi asetaldehid dalam setiap level frekuensi konsumsi alkohol. Walaupun beberapa individu (hanya 30 % ras Asia) ada yang memiliki enzim (alkohol dehidrogenase) yang mempunyai kemampuan memperbaiki DNA yang rusak, namun kenyataannya lebih banyak yang tidak mempunyai sehingga bila sudah rusak berpotensi memicu resiko terjadinya kanker.

Selain itu, menurut para peneliti dari Columbia University Medical Center dan Harvard School of Public Health, wanita yang mengkonsumsi sejumlah besar minuman beralkohol dan mengkonsumsi rendah folat memiliki tiga kali resiko lebih besar terkena kanker mulut dibandingkan wanita yang juga minum alkohol tapi memiliki asupan folat yang tinggi (Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention, Oktober 2010, Vol. 19:10). Peneliti dari Columbia University juga mengatakan perokok berat dan pencandu alkohol beresiko tinggi terhadap perkembangan kanker leher dan kepala pada wanita. Semakin banyak wanita meminum minuman beralkohol, semakin bertambah zat asetaldehid yang dibuat di dalam jaringan epitel, akibatnya terjadi kekurangan zat asam folat yang penting untuk tubuh khususnya wanita hamil. Untuk itulah pada wanita hamil tidak diperbolehkan mengkonsumsi minuman alkohol karena akan menganggu perkembangan janin dimana folat salah satunya berperan penting dalam sintesa DNA. Disamping itu, Tingginya resiko kanker payudara pada wanita berhubungan dengan meningkatnya kadar estrogen atau hormon insulin yang diproduksi oleh hati setelah minum minuman beralkohol.
Sumber: DRBicuspids

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun