Pendidikan patriotisme merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembentukan karakter generasi muda, khususnya bagi mahasiswa. Sebagai calon pemimpin di masa depan, mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, nilai-nilai patriotisme sering kali diabaikan. Oleh karena itu, pendidikan patriotisme menjadi kunci untuk menanamkan rasa cinta tanah air sekaligus membangun kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara.
Mengapa Patriotisme Penting bagi Mahasiswa?
Seorang narasumber menjelaskan, “Patriotisme bukan hanya sekadar rasa cinta terhadap tanah air, tetapi tentang bagaimana seseorang memberikan kontribusinya untuk kemajuan bangsa,” ujarnya. Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi muda, memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan patriotisme bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa dengan menanamkan rasa cinta tanah air yang mendalam, pemahaman yang kuat tentang sejarah dan nilai-nilai bangsa, serta berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Tantangan dalam Pendidikan Patriotisme
Meskipun pendidikan patriotisme ini sangat penting, pelaksanaannya tidak selalu mudah dilakukan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya minat mahasiswa terhadap isu-isu kebangsaan. “Banyak mahasiswa yang lebih fokus pada hal-hal yang lebih rasional seperti karier dan pendidikan formal tanpa menyadari pentingnya peran mereka dalam menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Selain itu, banyak generasi muda saat ini lebih tertarik pada budaya asing, seperti lebih memilih produk luar negeri untuk digunakan dan mengadopsi gaya hidup kebarat-baratan. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah, tetapi jika tidak diimbangi dengan pemahaman tentang identitas nasional, mereka berisiko kehilangan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Pengaruh globalisasi menjadi tantangan besar karena budaya asing yang masuk melalui media sosial dan hiburan sering kali lebih menarik bagi generasi muda dibandingkan dengan budaya lokal. “Untuk mengatasi hal ini, kampus perlu menghadirkan pendidikan patriotisme dengan cara yang kreatif dan relevan dengan minat mahasiswa sehingga mereka tetap menghargai budaya lokal sekaligus terbuka terhadap perkembangan dunia,” ungkapnya.
Narasumber juga menekankan bahwa tantangan lainnya adalah adanya stigma negatif terhadap pemerintah atau institusi negara akibat banyaknya kasus korupsi dan ketidakadilan yang terjadi. “Hal ini sering kali membuat generasi muda, khususnya mahasiswa, kehilangan kepercayaan terhadap sistem negara dan menjadi apatis terhadap isu-isu nasional. Oleh karena itu, pendidikan patriotisme perlu memberikan perspektif yang seimbang mengenai realitas bangsa dan mendorong mahasiswa untuk berperan sebagai pelopor perubahan,” tambahnya.
Bentuk Pendidikan Patriotisme di Kampus
Narasumber juga menjelaskan bahwa ada banyak cara untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme di kalangan mahasiswa, khususnya di kampus. Salah satu contohnya yaitu Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, perguruan tinggi swasta di Surabaya yang menerapkan nilai-nilai patriotisme seperti menghentikan segala aktivitas belajar mengajar saat lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan setiap pukul 10.00 pagi. Selain itu, kampus ini juga menetapkan beberapa mata kuliah wajib seperti Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Patriotisme. Menurutnya, hal seperti ini mempunyai peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa, meningkatkan kesadaran sebagai warga negara, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Selain itu, kampus juga dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti program nasional seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang merupakan salah satu kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme. “Melalui KKN, mahasiswa berkontribusi langsung kepada masyarakat, memahami kondisi sosial-budaya, dan ikut serta dalam kegiatan yang memperkuat rasa cinta tanah air seperti peringatan hari nasional atau pengabdian untuk mendukung pembangunan bangsa,” ungkapnya.