Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Love

MATANYA BUTA TAPI HATINYA MELIHAT

15 Februari 2022   19:50 Diperbarui: 15 Februari 2022   20:01 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kita akan kembali"

Kematian adalah hal yang mutlak terjadi pada setiap makhluk. Semua menunggu waktu dan itu pasti. Seperti pagi tadi, berita tentang meninggalnya paman kami yang begitu bersahaja. Meninggal dunia menjelang sepertiga malam. Beliau merupakan sosok yang santun, akrab serta penuh khidmat.

Keseharianya semasa sehatnya adalah sebagai orang yang sangat dinantikan di kampung kami meski dengan keterbatasan fisik. Beliau mengalami kebutaan sejak usianya masih kecil. Pekerjaaan yang seyogyanya digeluti oleh mereka yang fisiknya prima namun mampu dilakukannya. Pekerjaaan penggali sumur. Pekerjaan yang melibatkan banyak tenaga dan konsentrasi full digelutinya sejak muda. Dengan beberapa orang asistennya beliau menggali sumur. 

Peluh dan keringat menjadi pakaian dari tubuhnya hingga membentuk tubuhnya menjadi kekar. Namun ada hal yang paling terkenang darinya sebelum beliau menggali sumur adalah melakukan shalat istikharah. Beliau lakukan agar meminta petunjuk agar bisa mudah dalam melakukan aktifitasnya terutama dalam menentukan letak sumur yang akan digali. Alhamdulillah dari rutinitasnya itu, Sumurpun mudah digali dan mata air sumurnya bisa mudah untuk ditemukan. Inilah yang membuat orang-orang di kampung sangat senang dan menghormatinya sebagai sosok mandiri dan berwibawa.

Aktifitas lainnya adalah menjadi Muadzin di masjid dengan suara merdunya. Beliau melakukan rutinitas shalat berjamaah di masjid meski harus jalan dengan menitih menggunakan tongkat.  Jalan yang sudah dihafalnya dari rumah menuju masjid. Disela-sela waktupun beliau juga rajin mendengarkan lantunan Alqur'an kemudian menghafalkannya. 

Beliau sangat memperhatikan ibadah, anak isterinya,keluarga dan kerabatnya. Sosok legendaris di kampung yang bernama Masago. Kabupaten Bone , Provinsi Sulawesi selatan.Sosok yang sedari kecil sangat akrab dengan kami dalam senda gurau dan serius. Kebutaanya matanya seakan tak terlihat ketika bersamanya. Mata hatinya mengarahkan jalannya   berkah dan kedekatannya pada RABBnya. Kelebihan yang diberikan oleh Allah kepadanya menjadi penopang hidupnya.  Keahlian lainnya yang fenomenal adalah sebagai Pemanjat Kelapa yang handal. Beliau tahu bahwa pohon kelapa yang dipanjatinya itu berbuah atau tidak. Caranya dengan mengetuk batang kelapa tersebut. 

Kini beliau telah tiada. Kenangan manis kan terukir dan menjadi sejarah akan keberadaannya di masa lalu. Suasana duka nan haru para pelayat yang hadir. Begitupun yang tak sempat hadir. Memori tentangnya begitu dalam. Karena beliau sangat dekat dengan orang-orang dikampung. Budi baiknya, keistiqamahannya, semangat kerjanya, tanggung jawab kepada keluarganya. Beliau adalah the Legend of Masago. Meski matanya buta namun mata hatinya melihat dengan ketajaman nuraninya. Semoga Allah melapangkan kuburnya, mengampuni dosanya serta memasukkannya ke dalam Jannah. Kampung abadi dambaan setiap insan. Om Latif Sokku, kami kan selalu merindukanmu.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun