Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penciptaan Alam Semesta Versi Dohoi Uut Danum

5 Juli 2022   06:58 Diperbarui: 5 Juli 2022   07:15 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia ini entah ada berapa macam ragam suku, karena belum pernah diteliti sampai sedetail itu. Sedangkan di Indonesia saja diperkirakan ada ribuan suku dengan bahasanya masing-masing dan masing-masing suku itu tentunya mempunyai ragam cerita daerahnya masing-masing.

Demikian juga suku Dayak Dohoi Uut Danum di Kalimantan, yang tersebar secara berkelompok dan juga bercampur dengan masyarakat lainnya di semua provinsi pulau besar Kalimantan.

Salah satu ceritanya yaitu proses terciptanya alam semesta tempat kita tinggal ini, yang menurut suku Uut Danum berasal dari ketiadaan atau kosong melompong.

Suatu saat alam semesta ini kosong melompong, tidak ada isinya selain gas saja. Belum ada bintang, planet, komet, rasi bintang dan lain sebagainya. Yang ada hanya kosong melompong dan gelap gulita.

Suatu jaman entah berapa lama setelah waktu kekosongan itu, muncullah sekelompok awan atau havun (kabut) raksasa sebanyak tujuh buah, mereka berkeliaran di alam itu ke sana kemari, yang dinamakan “Jurang Jurik Danum Sangen Juoi Booi Konollimoi.”

Jurang Jurik Danum Sangen Juoi Booi Konollimoi itu artinya kurang lebih mereka itu (ke tujuh awan raksasa) ke sana kemari tidak ada tempat berpijak karena kosong. Kejadian ini sangat lama, entah berapa waktu karena tidak ada yang mencatatnya dan juga karena dalam suku Uut Danum tidak ada budaya tulis menulis.

Tetapi yang pasti lama-kelamaan tujuh buah awan raksasa ini menjelma menjadi tujuh buah batu intan dan mereka tetap berkeliaran di alam semesta ini. Lama-lama ketujuh buah batu intan raksasa itu meledak dan mengisi alam semesta yang maha luas ini.

Proses Konyorian Paring Aang (penciptaan dunia dan alam semesta) ini sampai kepada adanya masyarakat Uut Danum di bumi adalah sebagai berikut; pada mulanya alam semesta ini adalah kosong melompong dan yang ada hanyalah kegelapan.

Lalu di suatu masa muncullah sekelompok Havun (kabut) raksasa di alam ini, yang di sebut dengan Jurang Juri’ Danum Sangen Juoi Booi Konollimoi, yang artinya Havun itu terbang ke sana kemari tanpa ada tempat untuk berhenti.

Kemudian setelah beberapa masa, dari dalam Havun ini terbentuklah Hitan Pihtu’ Kungan (tujuh buah Bongkah Intan) yang ukurannya  diperkirakan sama besar.  Pada suatu saat, ke tujuh bongkah Hitan Pihtu’ Kungan ini lalu meledak dan masing-masing dari ke tujuh bongkah intan itu lalu menjelma mengisi alam semesta yang kosong ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun