Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gambar Seram pada Kemasan Rokok

2 Juli 2014   18:40 Diperbarui: 19 September 2015   03:19 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_313628" align="alignnone" width="600" caption="kemasan rokok dengan gambar seram (sumber foto : ROKOKNYA BELI DI ALFA MIDI, BELINYA TADI PAGI WAKTU PERGI BENERIN MOBIL, LANGSUNG BELI 4 BUNGKUS BIAR BEDA-BEDA.. TERUS DI RUMAH DITARUH DILANTAI DAN DIPOTRET PAKAI KAMERA PINJEMAN DARI OM ARIF, SETELAH DIJEPRET DIMASUKIN KOMPUTER, DIEDIT DIKECILIN BUAT DIPASANG DI KOMPASIANA)"][/caption]

Akhirnya, peraturan penggunaan gambar seram pada bungkus rokok diberlakuan. Hal ini mengubah tampilan pada bungkus rokok yang beredar saat ini.

Sebetulnya pemaksaan penggunaan gambar peringatan pada bungkus rokok ini di Indonesia sudah sangat terlambat. Di negara lain, bungkus rokok sudah ditempeli gambar peringatan ini dari bertahun-tahun lampau. Pemerintah kita yang baru mengeluarkan peraturan resminya, yang berlaku per 24 Juni kemarin, namun baru minggu ini rokok dengan kemasan baru beredar di pasaran.

Ada 4 jenis gambar yang dipasangkan pada kemasan rokok yang beredar. Bisa dilihat pada foto diatas gambar-gambar seram yang dipasangkan di kotak rokok yang beredar. Apakah gambar seram pada rokok ini berpengaruh pada perokok? sepertinya tidak.

Seorang perokok yang ditemui di sebuah mini market mengatakan bahwa mau gambar apa saja pada kemasan tidak akan berpengaruh, karena yang dia hisap adalah rokoknya bukan bungkusnya. Seorang perokok lain mengatakan bahwa hal ini sebetulnya membuka peluang baru, yaitu memasarkan kotak kemasan rokok, dimana rokok dipindahkan dari bungkus rokok aslinya ke kotak rokok ini. Tentunya hal ini membuat kotak rokok bergambar seram tidak berguna walau dipasangkan gambar seseram apapun.

[caption id="attachment_313629" align="alignnone" width="600" caption="pindahkan rokok ke kotak lain (Sumber FOTO: gak beda sama foto yang diatas, cuma kotaknya udah punya lama, terus difoto di depan komputer pakai kamera pinjeman juga... dikecilin doang di komputer terus diupload di Kompasiana...)"]

1404275279227922088
1404275279227922088
[/caption]

Apapun hasilnya, sebenarnya tujuan dari pemerintah hanya untuk mengingatkan pada masyarakat bahwa merokok berbahaya. Bahaya utama dari rokok yang sering tidak disadari para perokok adalah bahwa perokok itu adalah penyumbang pajak terbesar dari pendapatan negara melalui cukai rokok.

Itu bahaya terbesarnya dimana seharusnya para perokok mendapatkan keistimewaan karena berjasa menyetorkan uang jauh lebih banyak dari para pelaku anti rokok yang terus memaksakan keinginannya pada pemerintah untuk melenyapkan kaum perokok.

Mau tidak kena bahaya rokok, ya stop merokok, stoplah menjadi penyumbang pajak untuk negara ini, agar negara kita kebingungan dari mana lagi dapat uang dan akhirnya mengenakan pajak pada udara yang dihirup seluruh rakyat Indonesia dan tentunya para pelaku gerakan anti rokok, agar makin sengsara mereka, kita dan bangsa ini...

Satu lagi yang perlu diketahui, gambar-gambar seram yang dipasang pada kemasan rokok tersebut adalah bukan merupakan karya anak bangsa, ada yang berupa gambar dari thailand dan negara lain. Pertanyaannya kenapa pemerintah tidak membuat gambar seram sendiri? akan lebih bagus dan seram dari pada gambar pada kotak rokok yang sekarang...

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun