Mohon tunggu...
Monitor Bogor
Monitor Bogor Mohon Tunggu... -

Memonitor Bogor Email : monitor.bogor@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Persimpangan Kota Bogor

17 Juni 2014   18:58 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:22 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 7 April 2014 sepertinya Kota Bogor memiliki sebuah harapan baru. Harapan itu muncul setelah dilantikanya Walikota Bogor untuk periode 2014-2019, yakni Dr. Bima Arya Sugiarto. Bima Arya adalah peraih gelar Ph.D dari Australian University dan mantan pengamat politik dari Charta Politica yang akhirnya terjun ke dunia politik dengan bergabung pada Partai Amanat Nasional sebagai Ketua DPP PAN. Dengan semangatnya, Bima Arya menginginkan kota kelahirnya berubah. Perubahan yang bisa membuat kota Bogor menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali. Maka dengan adanya niatan tersebut, Bima Arya pada tahun 2013, berani untuk maju bertarung sebagai pemimpin baru bagi wajah kota Bogor.

Dengan dikukuhkannya Bima Arya sebagai Walikota Bogor, secara otomatis melekat setumpuk masalah, dan berjuta harapan warga kota hujan ini. Harapan itu mulai ada, setelah selama ini terpendam oleh hiruk pikuk pembangunan kota yang semakin pesat. Bagaimana tidak,  selama ini Bogor dikenal sebagai kota yang nyaman dan sebagai kota tempat untuk beristirahat mulain berubah dengan berbagai pembangunan. Apa yang terjadi saat ini, pembangunan dimana-mana.  Setidaknya menurut riset sederhana terdapat  12 pembangunan hotel baru di wilayah kota Bogor, selanjutnya pengoperasian jalan Tol Bogor Ring (BRR) Seksi I (Sentul Selatan Kedunghalang) yang menelan biaya investasi sebesar Rp. 1,3 triliun, dan pengoperasian jalan tol Bogor Ring Road Seksi II A (Ruas Kedung Halang-Kedung Badak) yang total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi I dan Seksi II ini sebesar Rp. 938 miliar. Selanjutnya, pembangunan jalan tol Bogor Ring Road Seksi II A ini, dibangun dengan konstruksi elevated mempergunakan teknologi baru erection span by span untuk meminimalkan gangguan lalu lintas pada jalan nasional di bawahnya. Lalu bagiamana kota Bogor ini akan dibawa dan direncanakan kedepannya. Pertanyaan ini haruslah kita cermati bersama oleh warga masyarakat kota Bogor.

Dengan berbagai pembangunan yang ada, terlebih rencana pembangunan kota seperti yang dikutip dari web resmi pemerintah Jawa Barat bahwa kota Bogor, “sebagai konsekwensi dari laju pertumbuhan perekonomian dikawasan perkotaan mengakibatkan peningkatan aktivitas kegiatan masyarakat, yang berarti adanya peningkatan permintaan kebutuhan akan jasa transportasi dan tak terkecuali kebutuhan pelayanan jasa transportasi pada kawasan Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (BODETABEK) telah menjadi kawasan aglomerasi perkotaan dengan DKI Jakarta.” Kini kota Bogor berada dalam sebuah persimpangan, apakah akan kembali mejadi kota yang nyaman untuk ditinggali untuk masa depan atau terus maju sebagai kota yang pesat dengan pembangunannya seperti kota metropolitan.  Semua akan terjawab melalui sang pemimpin kota hujan ini, akan dibawa kemana arah jelas kota Bogor.

Pada sebuah kesempatan Walikota Bogor periode 2014-2019 ini pernah memberikan pernyataan bahwa ia menginginkan, "kota Bogor itu kembali ke masa depan". Bima menjelaskan ingin menjadikan Bogor mundur pada masa lampau, dimana Bogor dikenal sebagai kota yang nyaman, kota taman, kota hijau untuk menghadapi masa depan. Hal ini dikarenakan Bogor memiliki modal kehijauannya, taman dan alamnya. Bima Arya memimpikan Bogor manjadi “Kota Sejuta Taman”. Langkah ini dilakukan guna mewujudkan janji kampanye. Bima Arya langsung kukurusukan untuk menjadikan Kota Bogor sejuta taman dengan cara menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan melakukan optimalisasi aset Pemkot untuk RTH. Ada beberapa titik dan ruas yang akan segera dipercantik di kota Bogor, tetapi Bima Arya ingin melibatkan warga dalam menyusun dan mengkonsepkan desainnya. Bima Arya menjanjikan kota Bogor tidak akan menjadi kota metropolitan seperti Jakarta yang sangat kompelks masalahnya.

Padahal kota Bogor sendiri sudah memiliki berbagai masalah yang harus segera diselesaikan, seperti masalah kemacetan dan transportasi umum, masalah pedagang kaki lima (PKL), masalah sampah dan kebersihan dan pelayanan publik. Dan janji Bima Arya untuk bisa memberikan solusi terbaik atas permasalahannya bagi kota Bogor. Pada masa janji kampanye, Bima Arya menjanjikan Bogor bisa bersih, Bogor bisa sehat, Bogor bisa sejahtera dan inilah yang harus diwujudkan oleh Bima Arya, semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun