Mohon tunggu...
Mely Putry Kholida
Mely Putry Kholida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kesejahteraan Sosial, FISIP, UMM

Masih proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Kelompok 7 Praktikum II Prodi Kesejahteraan Sosial UMM Melakukan Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Literasi Parenting

26 Mei 2022   23:20 Diperbarui: 26 Mei 2022   23:24 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktikum II yang diselenggarakan oleh Lab. Prodi Kesejahteraan Sosial UMM yang bertujuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat agar mahasiswa mampu memetakan potensi desa yang dapat dikelola dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat baik dari segi materil ataupun non materil.

Mahasiswa Kelompok 7 Praktikum II Prodi Kesejahteraan Sosial UMM yang terdiri dari M. Akbar Hadi, Khairunnisa, Mely Putry Kholida, Novianita Hadi dan Fiki Niama, melakukan kegiatan praktikum di Desa Jatisari, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. 

ada pelaksanaan praktikum II ini praktikan melakukan assessment terhadap permasalahan yang ada di Desa Jatisari. Setelah hasil penelitian dilakukan praktikan menemukan beberapa permasalahan, salah satunya terkait stigma masyarakat mengenai permasalahan stunting yang ada di Desa Jatisari.

Permasalahan stunting banyak dikeluhkan oleh koordinator-koordinator posyandu balita di setiap pos yang ada di Desa Jatisari, mereka mengeluhkan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait permasalahan stunting yang sebenarnya. Sehingga masalah stunting ini sering kali dianggap hal yang biasa oleh masyarakat.

 "Di posyandu balita pos I sini masih ada beberapa anak yang mengalami persoalan stunting seperti kurang berat badannya, tingginya kurang, padahal anaknya aktif." Kata Ibu Bambang selaku koordinator posyandu balita pos I. Ditambahkan oleh Ibu Lili selaku koordinator posyandu  balita pos IV "Masyarakat disini sangat kurang pengetahuannya soal stunting, masyarakat sering menganggap jika anak berbadan pendek dan kurus itu karena faktor keturunan dari orang tuanya". 

Padahal kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku terutama pada pola asuh, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.

Setelah melakukan asessement awal terhadap kegiatan posyandu balita, praktikan memutuskan untuk mengambil permasalahan mengenai stunting. Stunting sendiri yaitu permasalahan kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Meskipun praktikan akan mengangkat permasalahan stunting, namun pada kasus ini praktikan akan menitikberatkan mengenai stigma negatif yang ada ditengah masyarakat mengenai permasalahan stunting dan memfokuskan sasaran kepada orang tua yang memiliki balita dan kader posyandu balita. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya. Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan (2012), stigma merupakan tindakan memberikan label sosial yang bertujuan mencemari seseorang atau sekelompok orang dengan pandangan buruk. Stigma adalah proses devaluasi dinamis yang dengan signifikan mendiskreditkan seseorang.

Permasalahan stunting dapat menimbulkan beberapa permasalahan salah satunya adalah menimbulkan stigma negatif dari lingkungan keluarga ataupun lingkungan masyarakat. Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa stunting memiliki beberapa faktor yang dapat menimbulkan permasalahan tersebut. Stigma memiliki pengaruh cukup besar dalam permasalahan stunting karna dari pengetahuan yang tidak tepat dapat menimbulkan penanganan dan pencegahan yang tidak maksimal. Padahal stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

Maka dari itu Mahasiswa Kelompok 7 Praktikum II Prodi Kesejahteraan Sosial UMM melakukan kegiatan intervensi mengenai literasi terkait persoalan stunting, parenting dan stigma, dengan tujuan masyarakat memiliki pengetahuan agar mampu mengurangi angka stunting dan menghapus stigma yang salah di masyarakat terkait dengan stunting. Yang dimana praktikan mengundangan pembicara dari Bidan Desa Jatisari yaitu Ibu Silvi Permana Anggar Kusuma untuk membahas materi mengenai stunting mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun