Dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah, pendidik menghadapi kepribadian siswa yang berbeda-beda. Beberapa siswa dapat dengan lancar dan akurat menerima kegiatan belajar tanpa menghadapi kesulitan, sementara yang lain mengalami berbagai kesulitan belajar.
Kesulitan belajar adalah kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seorang siswa. Hambatan tersebut menyebabkan siswa tersebut gagal, atau setidaknya tidak mencapai tujuan belajarnya.
Karena ketidakmampuan belajar disebabkan oleh banyak faktor, peran seorang penasihat sangat diperlukan. Siswa membutuhkan metode yang sederhana, praktis, dan mudah diterapkan untuk belajar secara efektif dan untuk mengatasi berbagai kesulitan belajar yang mereka hadapi. Salah satu cara untuk mengatasi ketidakmampuan belajar pada siswa adalah dengan pendekatan kognitif.
Pembelajaran di sekolah tidak mudah untuk diaplikasikan, karena guru sering menghadapi tantangan yang berbeda untuk setiap siswa, dan guru juga harus dapat menentukan teknik, metode dan media yang sesuai dengan kepribadian siswa.
Proses belajar yang dilalui siswa tidak selalu semulus yang diharapkan. Mereka kadang - kadang mengalami kesulitan belajar. Meskipun banyak siswa yang dapat melaksanakan kegiatan belajarnya dengan lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, sejumlah besar siswa menghadapi berbagai kesulitan dalam belajarnya.
Kesulitan belajar siswa tercermin dari adanya hambatan khusus untuk pencapaian hasil belajar, yang mungkin bersifat psikologis, sosiologis, atau fisiologis, dan yang pada akhirnya mengurangi kinerja belajar ke tingkat yang seharusnya.
Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan atau kesulitan belajar:
(a) Faktor internal belajar, faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri individu, seperti kedewasaan, kecerdasan, motivasi, minat, dll. (b) Faktor belajar eksternal, faktor eksternal adalah faktor sosial dari individu yang terlibat. dengan faktor fisik atau lingkungan. Misalnya lingkungan rumah, lingkungan masyarakat, kondisi guru dan alat peraga.
Untuk mengantisipasi kesulitan belajar pada anak, guru perlu mengetahui karakteristik mereka seperti kondisi fisik, hobi, minat, dan tingkat kecerdasan. Selain itu guru perlu mengetahui latar belakang keluarga apakah broken home, yatim piatu atau pun dari keluarga harmonis. Ini sangat membantu dalam menjangkau anak-anak dengan kesulitan belajar. Pada intinya seberapa pun kesulitan belajar yang di alami anak, peran orang tua dalam membimbing dan mendidik anak sangat menentukan.