Mohon tunggu...
Melsa Azaria
Melsa Azaria Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjelajahi Persepsi Masyarakat terhadap Penyakit Mental: Mengatasi Stigma dan Membangun Kesadaraan pada Masyarakat

6 April 2024   16:04 Diperbarui: 6 April 2024   16:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

    

Penyakit mental bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Setiap tahunnya, jutaan orang di seluruh dunia terpengaruh oleh berbagai macam gangguan mental, mulai dari depresi hingga gangguan kecemasan, yang mempengaruhi kehidupan mereka secara signifikan. Namun, di balik statistik yang mengkhawatirkan itu, masih ada stigma yang kuat yang melekat pada penyakit mental di masyaraka.

Persepsi Masyarakat Terhadap Penyakit Mental


Persepsi masyarakat terhadap penyakit mental sering kali dipenuhi oleh stereotip dan ketakutan. Banyak yang masih percaya bahwa gangguan mental merupakan tanda kelemahan atau ketidakmampuan, bukan sebagai gangguan kesehatan yang serius. Hal ini mengakibatkan individu yang mengalami masalah kesehatan mental sering kali menghadapi penolakan sosial, kesulitan mendapatkan dukungan, dan bahkan diskriminasi di tempat kerja atau di masyarakat. Ketidakpahaman dan ketakutan ini menciptakan dinding yang menghalangi individu untuk mencari pertolongan dan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

akar Stigma Terhadap Penyakit Mental


Stigma terhadap penyakit mental memiliki akar yang kompleks. Ketidakpahaman tentang penyebab dan gejala gangguan mental sering kali menghasilkan sikap negatif dan perilaku diskriminatif terhadap individu yang terkena dampaknya. Selain itu, media dan budaya sering kali memperkuat stereotip yang merugikan tentang orang-orang dengan penyakit mental, menggambarkan mereka sebagai tidak stabil, berbahaya, atau tidak dapat dipercaya. Semua ini berkontribusi pada pembentukan stigma yang kuat di masyarakat.

Mengatasi Stigma dan Membangun Kesadaran


Meskipun stigma terhadap penyakit mental dapat terasa menakutkan, bukan berarti tidak dapat diatasi. Langkah-langkah sederhana dapat diambil untuk mengurangi stigma dan membangun kesadaran yang lebih baik pada masyarakat. Pertama, pendidikan dan kampanye publik yang menyasar pada pemahaman yang akurat tentang penyakit mental dapat membantu menghilangkan ketidakpahaman dan ketakutan yang melingkupi gangguan mental. Kedua, dialog terbuka dan jujur tentang pengalaman pribadi dengan penyakit mental dapat membantu mengubah persepsi dan menghancurkan stereotip yang salah. Ketiga, dukungan dan advokasi dari individu dan organisasi yang peduli dapat memberikan harapan dan inspirasi bagi mereka yang berjuang dengan penyakit mental.

Menyudahi Stigma untuk Menciptakan Lingkungan yang Lebih Sehat


Stigma terhadap penyakit mental bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan. Ini mempengaruhi kehidupan individu yang terkena dampaknya dan menghambat mereka untuk mencari bantuan. Namun, dengan upaya bersama untuk mengatasi stigma dan membangun kesadaran pada masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, inklusif, dan berempati bagi semua orang. Melalui edukasi, dialog terbuka, dan dukungan yang berkelanjutan, kita dapat menyudahi stigma dan membantu mereka yang berjuang dengan penyakit mental merasa didukung, didengar, dan dihargai dalam masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun