Mohon tunggu...
melkyor
melkyor Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya adalah mahasiswa aktif di institut teknologi sumatera

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mahasiswa KKN ITERA Desa Rajabasa Berhasil Membuat Kursi dengan Metode Ecobrick

8 Februari 2025   10:15 Diperbarui: 8 Februari 2025   10:15 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengolah Sampah Plastik Menjadi Barang  Berguna (Sumber: KKN ITERA 323)

Pengelolaan sampah plastik masih menjadi salah satu masalah besar yang terjadi di dunia saat ini. Tidak dapatnya terurai menjadikan sampah plastik dapat membahayakan dan mencemari lingkungan. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Desa Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan melihat permasalahan tersebut juga terjadi di Desa Rajabasa. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk menghadirkan solusi masalah sampah plastik ini dengan metode ecobrick.
 
Ecobrick merupakan metode pengolahan sampah non organik dengan cara memasukan sampah plastik ke dalam botol. Setelah botol plastik tersebut diisi oleh sampah plastik dengan berat 220 gram bisa dijadikan barang-barang bermanfaat seperti bangku, meja, landmark desa, dan lain-lain. Program kerja pengolahan sampah non organik dengan metode ecobrick ini tim KKN-PPM ITERA bekerja sama dengan karang taruna Desa Rajabasa untuk membantu mengumpulkan botol plastik dan sampah non-organik. Yang mana hasil dari pengumpulan sampah tersebut akan dijadikan kursi.
 

Proses Pengolahan Sampah Plastik menjadi Ecobrick  (Sumber: KKN ITERA 323)
Proses Pengolahan Sampah Plastik menjadi Ecobrick  (Sumber: KKN ITERA 323)

Kegiatan ecobrick ini dimulai dari tahap perencanaan. Tim KKN-PPM ITERA merencanakan untuk membuat kursi dengan metode ecobrick. Setelah tahap perencanaan selesai tahap selanjutnya adalah membuat desain pola kursi, setelah desain selesai Kami mulai mengumpulkan botol plastik dan sampah non organik. "Kami harus mengumpulkan sebanyak 45 botol berisi sampah untuk menyelesaikan pembuatan kursi" jelas Aulia selaku Penanggung Jawab program kerja ecobrick ini.
 
Sebanyak 50 botol untuk diisi sampah pun terkumpul. Tahap selanjutnya adalah memotong sampah plastik menjadi kecil untuk dimasukan kedalam botol menggunakan alat bantuan berupa kayu sampai terisi penuh dan padat. Proses pengisian botol dengan sampah plastik telah selesai, kemudian tahap selanjutnya adalah merangkai botol ecobrick dengan pola hexagonal dan direkatkan menggunakan lem tembak. Lalu, ditambahkan alas triplek berbentuk pola hexagonal pada bagian atas dan bawah botol ecobrick. Terakhir Melkyor selaku ketua tim KKN-PPM ITERA Desa Rajabasa mengatakan "Dengan adanya kursi yang dibuat dengan metode ecobrick ini diharapkan bisa meningkatkan kreatifitas warga Desa Rajabasa untuk pengolahan sampah khususnya sampah plastik".

Hasil dari Ecobrick di Ubah Menjadi Kursi (Sumber: KKN ITERA 323)
Hasil dari Ecobrick di Ubah Menjadi Kursi (Sumber: KKN ITERA 323)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun