Jangan mematok harga terlalu rendah, hanya untuk bisa mendapat klien lebih banyak. Kamu akan kelelahan tanpa menghasilkan uang yang sebanding.Â
Buat harga yang wajar sesuai dengan usaha yang kamu keluarkan. Asalkan kamu bisa menjelaskan harga tersebut untuk apa. Misalnya, kamu mengerjakan selama 3 jam kerja, kamu menggunakan laptop pribadi, yang tentunya akan aus dan perlu pembaruan, kamu mempelajari ilmu tersebut bertahun-tahun dan ahli di bidang itu, jumlah revisi yang sebanding, dan sebagainya.Â
2. Jam Kerja
Bila kamu menjalani profesi sebagai full time freelancer maka kamu perlu memiliki jam kerja khusus yang tidak dapat diganggu, supaya kamu dapat fokus dalam bekerja dan dapat bekerja secara efektif.Â
Misalnya setiap hari kamu menerima 2 pekerjaan yang pengerjaannya rata-rata 3jam per pekerjaan.Â
Kamu memang memiliki keleluasaan waktu untuk mengatur sendiri kapan kamu bekerja. Namun jika kamu memiliki jam kerja yang jelas. Kamu akan lebih mudah membagi waktu antara pekerjaan, diri sendiri dan keluarga.Â
Misalnya kamu bekerja pukul 9.00 hingga pukul 12.00 lalu bekerja kembali pukul 14.00 hingga 17.00.Â
Memiliki jadwal teratur juga membuatmu memiliki batasan yang jelas dalam penyelesaian setiap pekerjaan dan tidak terjebak dengan suasana malas-malasan di rumah.
3. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang sama bisa memiliki upaya pengerjaan yang berbeda. Pekerjaan seperti pembuatan Company Profile misalnya, seringkali menawarkan nilai yang cukup tinggi.
Namun proses pengerjaannya lama, membutuhkan banyak zoom meeting, berisiko rombak total dan revisi yang melelahkan. Pengerjaannya pun bisa berminggu-minggu.
Sehingga buatlah batasan perjanjian yang jelas dengan klien, mengenai berapa kali jumlah revisi, berapa lama batas penyelesaian pekerjaan, berapa kali jumlah meeting online yang bisa dilakukan, termasuk durasi meeting online yang bisa kamu ikuti.Â
4. Tipe Klien
Menjadi freelancer akan membuatmu menemukan berbagai tipe klien. Namun menariknya kamu akan belajar banyak hal dari berbagai tipe klien ini. Jangan menyerah pada tipe klien yang ribet.Â