Oleh : Meliana Chasanah
Sebuah data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ketimpangan perekonomian di Indonesia. Pada Maret 2020, rasionya  naik dari 0,381 menjadi 0,384 pada Maret 2021. Data rasio ini memperlihatkan tingginya kesenjangan pendapatan dan kekayaan di Indonesia.
Kenaikan rasio sejalan dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2020 sebanyak 26,42 juta orang. Pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin naik menjadi 27,54 juta orang. Itu artinya jumlah orang miskin bertambah sebanyak 1,12 juta orang. Jumlah yang membuat tingkat kemiskinan nasional mencapai 10,14 persen dari total populasi. (cnnindonesia.com, 21/07/2021)
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada Maret 2021 berada di 1,71, naik dibandingkan Maret 2020 yang hanya sebesar 1,61. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami kenaikan. Nilainya ada di 0,42 pada Maret 2021, naik sebesar 0,38 dari Maret 2020. (cnbcindonesia.com, 21/07/2021)
Pemerintah memang telah menggelontorkan bantuan sosial selama pandemi ini. Namun, jumlahnya kurang signifikan, pendistribusian yang tidak merata, serta banyak yang tidak tepat sasaran, menjadikan bantuan ini tidak efektif untuk mengurangi efek ekonomi karena pandemi.
Ada pun yang menikmati berbagai kemudahan dari pemerintah, seperti halnya tax holiday dan lain sebagainya, justru kalangan orang kaya. Di saat kemiskinan meningkat, ternyata jumlah orang kaya juga meningkat.
Jumlah orang kaya di Indonesia melonjak selama pandemi. Hal ini berdasarkan data dari kontan.co.id (12/07/2021). Lembaga keuangan asal Swiss, Credit Suisse, jumlah penduduk Indonesia dengan kekayaan bersih USD 1 juta atau lebih mencapai 171.740 pada tahun 2020. Angka tersebut melonjak hinggak 61,69 persen dari jumlah di tahun 2019.
Seorang ekonom, Faisal Basri menyebutkan, hasil temuan Credit Suisse sebagai hal yang kontras. "Pandemi ini mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot. Namun, jumlah orang dewasa dengan kekayaan di atas US$ 1 juta juga naik tajam sebesar 61,7%," ungkap Faisal melalui akun Twitter pribadinya.
Kebijakan pemerintah memang pro kepada orang kaya. Berbagai proyek infrastruktur yang tidak ada kaitannya dengan penanganan pandemi semakin menegaskan hal ini. Rakyat kecil harus berjuang melawan pandemi dan mengais nafkah harian, proyek triliunan rupiah digenjot demi keuntungan segelintir pemilik korporasi.
Begitulah wajah asli sistem ekonomi kapitalisme. Ketika pertumbuhan ekonomi yang dikejar, maka jurang ketimpangan akan kian menganga lebar. Bila dilihat kasus di Indonesia seperti sekarang ini, target pertumbuhan ekonomi tidak mampu diraih, ketimpangan ekonomi sudah jelas nampak di depan mata.