Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jika Salah Pemberian, Obat-obat ini Bisa Berbahaya untuk Nyawa

26 Januari 2017   12:39 Diperbarui: 26 Januari 2017   13:44 36825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah Anda bahwa cairan KCl merupakan salah satu komponen yang disuntikkan pada terpidana suntik mati di Amerika Serikat.

3. Infus Natrium Klorida 3% (NaCl 3%)

Infus NaCl 3% (sumber: dailymed.nlm.nih.gov)
Infus NaCl 3% (sumber: dailymed.nlm.nih.gov)
Cairan tubuh manusia secara umum adalah NaCl 0,9% atau sering disebut dengan cairan isotonis. Pada kasus muntah dan diare yang berat akan menyebabkan tubuh kekurangan cairan dan berdampak kepada penurunan kadar Natrium di dalam darah. Pada kasus penurunan yang ringan, dapat dibantu dengan memberikan cairan isotonis untuk mengganti cairan yang hilang atau menggunakan obat-obatan yang mengandung tinggi Natrium. 

Namun jika terjadi penurunan Natrium yang berat, maka harus diberikan infus NaCl 3% sesuai dengan kondisi dan kadar natrium darah pada pasien. Pemberiannya sendiri menggunakan rumus yang sudah ditentukan. Cepat atau lambatnya pemberian juga tergantung kepada penilaian klinis apakan kondisi kekurangan natrium ini bersifat akut atau kronik.

Jika pemberian infus NaCl 3% terlalu cepat dan melebihi kebutuhan, maka akan berbahaya terhadap pasien. Peningkatan tiba-tiba kadar natrium dalam darah menyebabkan kerusakan selaput sel saraf dan menyebabkan otak menjadi bengkak. Gejala klinis yang terlihat yaitu terjadi penurunan kesadaran mendadak pada pasien bahkan kematian batang otak yang menyebabkan pasien gagal nafas dan akhirnya terjadi kematian.

4. Heparin

Heparin (sumber: medpagetoday.com)
Heparin (sumber: medpagetoday.com)
Heparin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani penggumpalan darah. Obat ini akan menurunkan kemampuan pembekuan darah sehingga tidak terjadi penggumpalan. Banyak jenis heparin, terdapat jenis oral dengan nama obatnya adalah warfarin sering diberikan oleh dokter pada kasus rawat jalan. Dan terdapat juga dalam jenis suntikan sesuai dengan keperluan masing-masing.

Salah satu heparin yang banyak digunakan secara injeksi adalah Unfractionated Heparin (UFH) karena mempunya durasi dan onset yang cepat, dosis dapat ditentukan berdasarkan berat badan pasien, efeknya cepat berhenti ketika obat dihentikan dan harganya yang murah. Pada kasus-kasus serangan jantung koroner, sumbatan darah di kaki dan tangan serta pasien dengan gangguan koagulasi darah, obat ini sangat sering diberikan.

Yang perlu diperhatikan bahwa heparin adalah obat antipembekuan darah, artinya jika pemberiannya tidak terpat bahkan terjadi kelebihan diatas nilai toksik, maka justru menjadi sangat berbahaya. Efek nyata yang sering terjadi adalah perdarahan hebat terutama dari saluran kencing dan saluran pencernaan. Jika terjadi perdarahan di dalam otak maka akan menyebabkan stroke yang akhirnya membuat pasien meninggal dunia.

Tahukan Anda bahwa warfarin digunakan sebagai racun tikus.

Banyak obat-obat injeksi lainnya yang perlu mendapat perhatian khusus seperti golongan pemicu saraf adrenergik (epinefrin, penileferin, efedrin), obat kemoterapi, agen anestesi (propofol, ketamin), cairan kardioplegik (pelumpuh jantung) dan lainnya namun cukup jarang terdengar di masyarakat. 

Sedangkan empat contoh obat di atas hanya sedikit dari jenis obat-obatan yang sering disebut dengan high alert tersebut, merupakan suatu pesan dari penulis bahwa tenaga medis adalah tenaga kerja yang memerlukan ketelitian dan konsentrasi yang harus baik. Sangat wajar teman-teman tenaga medis memerlukan waktu istirahat yang cukup agar tidak terjadi kesalahan pemberian yang berakibat pada keselamatan pasien.  Semoga tulisan ini dapat sedikit membantu dan mencerahkan pembaca.

Salam sehat,

dr. Meldy Muzada Elfa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun