Mohon tunggu...
Humaniora

Barikan (Memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus)

1 April 2017   18:06 Diperbarui: 2 April 2017   04:00 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Barikan merupakan tradisi yang dilaksanakan sebagai ungkapan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah diberikan. Barikan berasal dari bahasa arab baro’ah yang berarti berkah. Tradisi Barikan yaitu tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh masyarakat Lumajang. Tradisi ini mengajarkan manusia untuk saling mempererat talisilaturahmi antar warganya. 

Di kota Lumajang setiap bertepatan tanggal 16 Agustus malam sebelum hari kemerdekaan telah diadakan Barikan. Barikan ini dilakukan di jalan-jalan raya. Acara Barikan ini dimulai setelah maghrib (Ba’da maghrib), warga-warga saling berdatangan dengan membawa makanan yang berupa bekat dan bisa juga nasi tumpeng. Lalu makanan tersebut dikumpulkan menjadi satu ditempat kegiatan. Sebelum acaranya dimulai, warga yang sudah berkumpul saling membaca sholawat, sambil menunggu datangnya warga yang lainnya.

Pada saat di tengah atau di awal acara barikan ini biasanya ada sambutan-sambutan dari ketua RW. Barikan dimulai dengan membaca Al-Fatihah, setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Surat Yasin. Setelah proses berdoa sudah selesai, makanan yang sudah dikumpulkan itu di jadikan satu di atas tempeh dan dimakan bersama oleh warga.

Tradisi ini cukup kental di daerah Lumajang, dan sudah tidak asing lagi di dengar oleh warga Lumajang, Mungkin tradisi ini juga ada di seluruh Indonesia, namun dengan nama dan detail kegiatan yang berbeda, disesuaikan dengan kondisi dan tradisi daerah masing-masing,  melainkan dengan nama lain. Jadi tidak heran saat pagi hari saat akan dimulai barikan tersebut, warga banyak yang berbelanja dipasar-pasar tradisional.Barikan ini membuat ikatan silahturahmi antar warga semakin erat dan untuk memperkuat solidaritas diantara warga setempat, dengan adanya tradisi ini memiliki fungsi religi yaitu untuk menghormati leluhur yang telah berjuang untuk memerdekakan Indonesia, serta sebagai sarana untuk mendapat keselamatan dalam hidup.

Kemerdekaan 17 Agustus ini biasanya identik dengan adanya lomba-lomba dan festifal-festifal seperti karnaval, namun memang tradisi barikan ini juga cukup unik dan patut diperingati dengan membacakan doa-doa sebagaimana rasa syukur kita, dikenang atas semua perjuangan-perjuangan para pahlawan. Semoga tradisi barikan ini tetap ada hingga masa depan nanti dan menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun