Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang “GD" dapat "GD"?

5 Februari 2011   04:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat mobil truck dan mikrolet datang dari arah yang berlawanan. Mereka sama-sama melintas dijalan yang sama, sebenarnya sudah ada batasan porsi jalan mana yang harus dipakai sang truck dan porsi mana yang harus dipakai sang mikrolet tapi karena perbedaan size (ukuran) dan kekuatan maka si truckpun akan mengambil porsi dari sang mikrolet, walaupun porsi yang diambil oleh truck sangat sedikit tapi dengan yang sedikit itu sang mikrolet harus mengalah dan legowo menerima bagianya yang sempit bahkan jika dibutuhkan mikroletpun bisa keluar dari jalur (beram) demi menjaga keselamatanya. Tapi anehnya di sini yang besar pastilah tetap salah walau ia tak melakukanya.

Susah memang bila sudah berhadapan dengan orang gd, mau nggak mau kita harus mengalah selaku orang kecil dan bahkan mundur. Selalu saja ada celah bagi yang besar/gd untuk menyelamatkan posisi, muka dan prestise-nya. Banyak cara intimidasi, suap, terror dan sebagainya. Bagi yang kecil maka siap-siapa saja untuk menerima konsekuensi yang seharusnya tidak kita terima. Apa yang seharusnya kita dapatkan bisa saya terbalik dan bahkan serang balik tak jarang malah ada setelahnya.

Begitu pulalah dalam berorganisi dan pekerjaan. Kadang si kecil sudah bekerja dengan baik dan setulus hati. Bila ada sebuah keberhasilan maka tak jarang keberhasilan itu hanya "dimakan" dan diperuntukkan untuk yang gd saja sementara yang kecil hanya kenyang dengan melihat saja yah walaupun pada faktanya sikecilah yang berbuat. Lumayan donk kalau masih bisa melihat, bagaimana kalau yang tak terlihat sama seklai.

Tiba pada sebuah ketidakberhasilan, maka sasaran yang paling empuk untuk dijatuhkan adalah orang kecil, selain karena tak bisa memberikan resistance/.perlawanan pertimbangan lain adalah karena adanya hukum yang telah dibiasakan "yang kecil harus segan donk melawan yang besar". Padahal pada kenyataanya ketidakberhasilan tak jarang diakibatkan oleh orang gd yang kurang cekatan,paham, bebal dan lain lain. Yah hal ini juga perlu dilakukan orang gd tadi untuk menjaga image dan posisi. Apa kata dunia kalau yang gd membuat kesalahan karena pada dasarnya mereka yang gd itu sudah menganggap diri mereka sendiri bagaikan Dewa dan mahluk tertinggi lainya yang suatu hal yang memalukan bila membuat kesalahan. Maka untuk menghindarinya dicarikanlah sebuah hewan korban. Hewan yang paling cocok adalah kambing dan warna yang paling dominan dari hewan itu adalah hitam. Gabungannya menjadi kambing hitamlah......

Siapakah kambing hitam itu????

Saya benci perbuatan orang gd yang seperti itu karena saya masih kecil sekarang tapi bukan berarti saya juga tak akan melakukan hal yang sama bila saya juga menjadi gd-nantinya.

Jadi intinya????????????????????

mau gd nggak ??

Salam tak GD,

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun