Mohon tunggu...
meita suci ramadhani
meita suci ramadhani Mohon Tunggu... Guru - Guru Ekonomi pemerhati ekonomi

TTL : Cianjur 6 Mei 1987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Kreatif "Zaman Now" Bersama Kayu Putih Aroma

13 Januari 2018   22:59 Diperbarui: 14 Januari 2018   01:06 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bilang dunia kreatif itu hanya untuk orang-orang yang bekerja di industri kreatif seperti seniman, desainer, periklanan, kuliner, arsitek dan lain-lain. Orang-orang bekerja di industri yang hawanya serius ternyata juga butuh kreatifitas loh. Sepertinya misalnya seorang  guru, yang bisa dibilang kerjanya tidak gampang, membuat seorang manusia atau yang lebih tepatnya banyak manusia untuk bisa mengerti suatu pelajaran, bukan perkara mudah. 

Di sinilah peran bagi para guru kreatif di negeri ini untuk bisa mengoptimalkan potensinya. Buat para murid, biasanya mempelajari pelajaran sekolah itu cuma ada dua pilihan, mempelajarinya dengan serius atau mempelajarinya dengan biasa-biasa saja. Tapi di zaman now, ada sebuah kunci, baik untuk guru-gurunya maupun untuk murid-murid ketika dalam proses belajar mengajar, yaitu kreatif.

Peran guru zaman now itu beda sama peran guru zaman old, lebih banyak tantangannya, kurikulum baru, sistem ujian baru, update pengetahuan baru, kolaborasi dengan teknologi baru, dan yang paling penting mengahadapi murid zaman now dengan dinamikanya yang bikin kita para gurunya harus lebih fleksibel. 

Murid zaman now, nggak bisa hanya bisa dikasih ceramah pelajaran saja, yang ada ditinggal tidur sama muridnya, nggak bisa hanya dikasih buku saja, yang ada si buku hanya berakhir sebagai pajangan saja. Kami para guru harus menyiapkan materi pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dengan kemasan yang semenarik mungkin. Kami para guru harus memutar otak agar para murid bisa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, tidak hanya menjadi murid pasif yang perannya hanya menerima ilmu saja, tapi justru kebalikannya, mereka harus lebih aktif mencari sendiri si ilmu tersebut, dengan bantuan sang guru pastinya.

Guru zaman kini yang diwajibkan menjalankan kurtilas alias kurikulum 2013 yang mempunyai pendekatan pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya yaitu scientific approach, atau bahasa gampangnya para murid harus dibiasakan belajar ala scientist, mengumpulkan data, mengolah data, dan mengkomunikasikannya. 

Tidak semua pelajaran mudah menerapkan pendekatan ini, seperti pelajaran yang saya ajarkan yaitu ekonomi. Pelajaran ekonomi yang biasanya berisi teori dan informasi, tetapi juga dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mempelajari ekonomi dari fenomena sehari-hari, atau mendikusikan berita ekonomi terkini yang berkaitan dengan materi pelajaran, adalah salah satu cara saya agar anak-anak lebih tertarik dan memahami pelajaran ekonomi ini.

Tapi tetap saja selalu ada beberapa materi yang menurut murid-murid bisa jadi cukup membosankan. Dan di sinilah para guru kreatif harus memerankan kemampuan kreatifitasnya. Tapi sebelum memulai pencarian kreatifitasnya, kami para guru butuh sebuah stimulus yang ampuh yang dapat memastikan bahwa kreatifitas kami tidak akan terhambat oleh apapun juga. 

Stimulus itu bisa berupa apapun juga seperti makanan, musik dan masih banyak lagi. Tapi buat saya ada satu stimulus yang paling ampuh, yaitu Kayu Putih Aroma. Biasanya kalau habis mengoreksi tugas-tugas harian ataupun ulangan harian anak-anak, belum lagi kalau sedang menghadapi anak bermasalah, biasanya bisa bikin kepala pusing dan merusak mood. Nah di saat inilah Kayu Putuh Aroma yang selalu saya bawa kemanapun harus dikeluarkan. Khasiat Kayu putih dan aroma lavendernya bisa bikin saya lebih rileks sehingga bisa kembali fokus untuk membuat media pembelajaran sekreatif mungkin untuk materi selanjutnya di kelas.

Jadi pusingnya hilang, rileksnya dapat, fokusnya balik lagi, dan daya kreatif semakin produktif. Jadi Kayu Putih Aroma itu mempunyai dua fungsi sekaligus bagi saya, sebagai obat dan juga pemberi stimulus yang baik dengan aroma lavendernya. Harapannya kalau gurunya bisa kreatif, muridnya juga harus bisa lebih kreatif lagi, sama kayak Kayu Putih Aroma, tidak hanya stimulus bagi gurunya tapi juga stimulus bagi para murid-muridnya. 

Bahkan kalau sedang di kelas ada murid yang kurang bersemangat, saya akan memberinya juga Kayu Putih Aroma ini kepada murid tersebut, supaya bisa lebih semangat lagi belajarnya. Wah pokoknya semenjak ada Kayu Putih Aroma ini pekerjaan Saya sebagai guru, bisa jadi lebih menyenangkan lagi, bikin saya rileks dan tidak kehilangan daya kreatif saya sebagai salah satu guru kreatif di negeri ini.

asagenzia.com
asagenzia.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun