"Ini jam tangannya berapa harganya?" tanyaku sambil menunjuk jam tipe Baby-G dari Casio.
"Ini 900 ribu, Teh," kata penjualnya.
"Ih, mahal," komentarku.
"Iya, Teh, ini original dari Casio. Mesinnya ada dua. Analog sama digital. Terus ini tahan air. Dipakai diving juga tidak bakalan mati," jelas penjualnya.
Aku menganggukkan kepala sambil melirik ke etalase yang ada di kios jam itu. Berharap ada jam tangan lain yang lebih murah yang bisa kubeli.
Malam minggu yang lalu, aku habiskan waktuku untuk mencari jam tangan baru di Mega Hypermall Bekasi. Jam tanganku rusak. Aku sudah mencoba memperbaikinya dengan membawanya ke tukang reparasi jam. Menurut tukang reparasi jam, jam tanganku berkarat pada bagian mesinnya. Sudah tidak bisa diselamatkan. Sudah waktunya ganti yang baru walaupun bagian luarnya masih bagus. Memang ini susahnya membeli jam tangan KW. Dari luar memang bagus dan stylish tapi di dalamnya rapuh. Tapi tak apa jam tangan ini sudah berusia lebih dari 1 tahun.
"Atau mau yang ini saja?" Mbak Cantik Penjual Jam Tangan itu menunjukkan sebuah jam tangan yang mirip dengan Baby-G yang aku tunjuk tadi.
Aku melihat tampilannya dan menimang-nimang. Tali jamnya tidak sekokoh yang tadi. Jamnya lebih tipis. Dan di situ tertulis Baby-C.
"Yang ini harganya 75 ribu," kata Mbak Cantik Penjual Jam. "Ini tahan air juga sebenarnya. Tapi tidak bisa lama. Aman kalau hanya sekadar untuk wudhu atau terkena air gerimis."
Suamiku langsung menggelengkan kepala dan mengajakku menyingkir dari kios itu.
"Jangan beli yang KW lagi, lah," ujarnya. "Beli saja yang merknya tidak terlalu terkenal tapi barangnya asli."