Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Rendah Hati Menerima Informasi dari Kecil

9 Juli 2018   11:01 Diperbarui: 10 Juli 2018   11:49 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku manggut-manggut.

Saat masuk ke dalam rumah, aku menyalakan laptop kemudian menyambungkan koneksi internet. Saat aku melihat media sosial, lini masa penuh dengan debat kusir orang-orang. Perdebatan orang yang meyakini bahwa apa yang dia tahu dan apa yang dikatakan orang lain itu salah. Jadilah perdebatan yang tidak berujung.

Entah mengapa, aku merasa 2 hal ini ada kaitannya. Jika sikap Indri, yang tidak bisa menerima masukan dari orang lain, ini terus berlanjut. Tidak menutup kemungkinan dia akan menjadi seperti orang-orang yang suka berdebat di internet. Aku tidak menyumpah. Hanya memprediksi masa depan dengan fakta yang ada sekarang.

Aku tidak pernah bosan menceritakan tentang kisah Hayun yang bersekolah di Australia (ceritanya ada di artikel ini). Di sekolah Hayun, Hayun diajari untuk rendah hati dalam menerima informasi. Gurunya sendiri tidak saklek mengatakan bahwa apapun yang keluar dari mulutnya adalah benar. Saat menjelaskan tentang sesuatu, gurunya berkata bahwa it can be right, it can be wrong.

Aku jadi teringat bertahun-tahun lalu saat aku masih duduk di bangku sekolah. Saat itu, ayahku menemukan catatan pelajaranku. Dalam catatan itu tertulis jika tegangan normal aki motor saat mesin dimatikan adalah 10 Volt. Ayahku kemudian menegurku, "Tegangan normal aki motor itu 12 volt, Meta. Kok kamu nulis ngawur gini sih?"

"Lah, kata guruku 10 volt," sahutku membela diri.

"Sini kamu..." kata ayahku mengajakku membaca bukunya dan menunjukkanku bentuk dari aki motor. Ayahku yang merupakan seorang dosen elektronika dan hobi membongkar motor memberikan ceramah padaku. Intinya, dia bilang tegangan normal aki motor saat mesin dimatikan adalah 12 volt. Tegangan itu bisa naik saat mesin dihidupkan sampai 14 koma sekian volt.

Besoknya, aku membicarakan ini tentang tegangan aki ini pada guruku. Guruku keukeuh dengan pernyataannya karena di buku yang dibacanya tertulis seperti itu. Ketika aku menunjukkan buku milik ayahku, guruku berkata bahwa di sekolah yang memberi nilai adalah beliau. Bukan ayahku. Jadi aku diminta untuk menyesuaikan diri.

Saat aku cerita dengan ayahku, ayahku juga memintaku untuk menyesuaikan diri. Katanya, yang penting aku tahu bagaimana yang benarnya. Sejak saat itu aku males dengan yang namanya sekolahan.

Ada yang perlu ditingkatkan dalam sistem pendidikan kita. Hal-hal dasar seperti karakter baik, budi pekerti, dan sifat-sifat lain seharusnya ditanamkan pada anak didik. Sifat-sifat yang harus lekat pada mereka sampai mereka dewasa.

Ilmu pengetahuan dan informasi mengenai apapun sekarang ini sangat mudah diakses. Ilmu kefarmasian yang dulunya hanya bisa dinikmati oleh ahli farmasi kini terbuka lebar. Tidak hanya tenaga kesehatan saja yang bisa mengaksesnya tapi juga masyarakat umum lewat teknologi bernama internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun