Dalam menanggapi suatu isu (misalnya, legalisasi narkoba), kita dapat bertanya, "Apa fungsi laten (tujuan tersembunyi) dari pelarangan ini? Apakah ada disfungsi (konsekuensi negatif) yang timbul?" Pendekatan ini membantu melihat masalah dari sudut pandang sistemik, bukan hanya individual.
3. Implementasi Teori Max Weber (Rasionalisasi dan Tindakan Sosial)
Teori: Weber menekankan pada pemahaman (verstehen) terhadap makna di balik tindakan sosial individu. Karyanya yang terkenal tentang "sangkar besi rasionalisasi" menggambarkan bagaimana kehidupan modern semakin terjebak dalam logika efisiensi dan birokrasi.
- Implementasi Modern:
Kritik Birokrasi dan Kapitalisme: Rasionalisasi Weberian dapat digunakan untuk menganalisis betapa birokrasi yang berbelit-belit di instansi pemerintah atau perusahaan dapat mendehumanisasi individu, yang hanya dilihat sebagai angka atau berkas.
Etos Kerja dan Kesuksesan:Â Teori Weber tentang "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme" dapat diterapkan untuk memahami budaya "hustle culture" modern, di mana kesuksesan kerap dikaitkan dengan kerja keras tanpa henti, seolah-olah memiliki dimensi religius sekuler.
Bagian 2: Memahami Kompleksitas dengan Teori Modern
Teori modern berkembang untuk menjawab kompleksitas masyarakat pasca-Perang Dunia.
1. Implementasi Teori Fungsionalisme Struktural (Talcott Parsons)
Teori: Masyarakat dilihat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas.
- Implementasi Modern:
Memahami Lembaga Sosial: Teori ini membantu menganalisis fungsi dari setiap lembaga. Misalnya, fungsi manifes (nyata) pendidikan adalah mengajar ilmu pengetahuan, sementara fungsi laten (tersembunyi)nya adalah menciptakan tenaga kerja terampil untuk pasar dan melestarikan nilai-nilai budaya.
Mengidentifikasi Dysfunction: Saat sebuah institusi gagal berfungsi (misalnya, sistem hukum yang korup), teori ini membantu melihat dampak negatifnya terhadap stabilitas masyarakat secara keseluruhan.