Bulan Suci Ramadhan merupakan moment yang selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim di Dunia, termasuk di Indonesia. Pada saat ini kita sedang memasuki Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah. Bulan yang penuh berkah ini marilah kita memanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperbaharui iman dan kesucian diri dengan mengumpulkan banyak pahala.Â
Setiap tahunnya cara menyambut bulan suci Ramadhan berbeda-beda, baik dari cara membangun suasana, tradisi dan kebiasaan yang dari tahun ketahun selalu mangalami perubahan. Bagaimana sih serunya Ramadhan disetiap tahunnya? Yuk kita lihat perbedaan yang terjadi ketika menyambut bulan suci Ramadhan.
1. Menyambut bulan puasa dengan "Padusan"
Zaman dulu dikalender sudah ada tanda bahwa pada tanggal tertentu merupakan awal puasa, biasanya anak-anak kecil seusiaku sudah bersiap-siap untuk melakukan "Padusan" yaitu kegiatan membersihkan diri untuk menyambut bulan puasa, hal ini biasa dilakukan dengan cara berenang.
 Anak-anak kecil sudah semangat mengagendakan akan berenang dimana, biasanya yang ikut "Padusan" bukan hanya umat muslim, namun nonmuslim pun juga ikut-ikutan berenang karena yang ada dipikiran mereka hanyalah berenang bermain bersama teman-teman.Â
Tempat-tempat pemandian mata air dulu selalu ramai orang yang ikut dalam kegiatan tersebut, baik anak-anak sampai orang dewasa. Namun, pada zaman sekarang moment "Padusan" sudah tidak seramai dulu, banyak orang yang berpikir bahwa mandi dirumah sama saja.Â
Kecenderungan orang zaman sekarang adalah malas berepot-repotan, jadi cari yang tidak repot namun tujuannya sama yaitu untuk membersihkan diri sebelum puasa.
2. Saat puasa tiba
Saat puasa tiba, zaman dulu antusias orang untuk puasa sangat tinggi, warung-warung makan banyak yang tutup, sehingga hasrat untuk ingin makan tidak ada karena banyak warung yang tutup dan akan buka menjelang buka puasa saja.Â
Sehingga untuk orang yang beragama non muslim ikut menyesuaikan dan mengahargai orang-orang yang berpuasa. Berbeda dengan zaman sekarang banyak warung-warung makan yang tetap buka karena beranggapan bahwa jika tutup nanti tidak ada penghasilan, lagipula orang non muslim yang tidak puasa juga pasti akan mencari warung makan, dengan begitu banyak juga yang pada akhirnya zaman sekarang beberapa orang yang tidak puasa. Bukan karena faktor warung makan saja orang tidak berpuasa, namun ada beberapa faktor lain yang menyebabkan seseorang tidak puasa.
3. Saat Hari Raya Lebaran