Melalui rancangan pembelajaran tersebut, siswa kelas IV SD diajak memahami pesan moral fabel secara interaktif menggunakan boneka jari yang dibuat dari kertas origami. Media sederhana ini membantu siswa mengenali tokoh, alur, dan pesan moral cerita dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami.
Menurut penyusun rancangan, penggunaan boneka jari dapat menumbuhkan minat belajar, melatih keberanian berbicara, serta mengembangkan ekspresi siswa dalam bercerita. Guru dan peserta didik berperan aktif memerankan tokoh-tokoh dalam fabel secara ekspresif, sambil menggerakkan boneka jari untuk menghidupkan jalan cerita di depan kelas.
Kegiatan ini disusun oleh Meily Aulia Rahmah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNNES, di bawah bimbingan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.
Melalui kegiatan di SDN Blerong 2 Guntur Demak ini, Meily berharap pembelajaran berbasis seni seperti boneka jari dapat memperkaya pengalaman belajar anak sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap sastra sejak dini.
"Inovasi sederhana seperti boneka jari ini bisa menjadi jembatan agar anak-anak belajar dengan gembira, berani bercerita, dan memahami nilai moral dengan cara yang menyenangkan," ungkap Meily.
Kegiatan Bakti Akademisi ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UNNES dalam menghadirkan pembelajaran kreatif dan kontekstual bagi siswa sekolah dasar di daerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI