Mohon tunggu...
Mei Devi Riskianda
Mei Devi Riskianda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cool Woman

STP Trisakti Scholarship Recipient 2019, really enjoy watching any kind of movies, listening any kind of music and eating any kind of food, also a big fan of Miami Heat.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Desa Wae Rebo, Kekayaan Budaya Indonesia yang Terpencil

3 Januari 2022   14:55 Diperbarui: 3 Januari 2022   15:07 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ketika mendengar nama Indonesia, hal pertama yang berada dipikiran saya adalah kaya. Negara tercinta kita ini kaya akan segala hal, apapun dapat kita temukan disini. Indonesia kaya akan keragaman budaya, bahasa, ras, suku, agama, mineral, nabati, dan masih banyak lagi. Mengingat itu semua, bangga rasanya jadi warga Indonesia.

Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang menarik adalah Wae Rebo.

Wae Rebo adalah sebuah desa terpencil dan misterius yang terletak di pegunungan terpencil Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Desa unik ini terletak di Flores pada ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut, sehingga penduduk dan pendatang merasakan pemandangan seperti di atas awan.

Desa eksotis ini menyita perhatian dunia hingga UNESCO menjadikan desa ini sebagai salah satu konservasi wisata budaya Asia Pasifik. Banyak sekali turis asing yang datang untuk merasakan menjadi penduduk lokal yang tinggal di Desa Wae Rebo. Masyarakat adat Desa Wae Rebo menjelaskan bahwa nenek moyang mereka berasal dari keturunan orang Minang, diceritaka ribuan tahun lalu nenek moyang mereka menjelajahi wilayah timur Indonesia menggunakan kapal hingga mendarat di Pulau Flores, tepatnya di Nanga Paang arah timur Ibu Kota Kabupaten Manggarai.

Untuk menikmati keindahan dan keunikan Desa Wae Rebo, pengunjung harus mengeluarkan tenaga lebih karena letak desa yang dikelilingi perbukitan dan pegunungan, akses yang minim menyebabkan pengunjung harus melewati hutan dengan tanjakan dan turunan yang beragam demi sampai ke desa atas awan ini. Dahulu, Wae Rebo sempat berpindah-pindah tempat hingga 1080 tahun lalu masyarakat Wae Rebo berhenti berpindah-pindah dan menetap di lembah Golo Pando yang sekarang disebut Wae Rebo.

Yang menjadi keunikan utama Desa Wae Rebo adalah rumah adat yang bentuknya unik, adat dan kebudayaan Minang mereka telah bersatu dan membaur dengan kebudayaan penduduk Flores, namun masih terdapat sentuhan budaya Minang pada bangunannya yang bernama Mbaru Niang.

Berlatar pegunungan indah dan awan yang putih, arsitektur Mbaru Niang mengadopsi Rumah Gadang dan Niang Dangka, bertanduk rangkap dua dan dijadikan satu, atapnya terbuat dari Ijuk dan Ilalang serta menggunakan bamboo yang sangat kuat sebagai penopang. Niang Dangka memiliki tinggi 15 meter dan 5 lantai, setiap lantainya memiliki fungsi masing-masing seperti tempat tinggal hingga tempat ritual adat. Satu bangunan Mbaru Niang dapat dihuni enam hingga delapan keluarga, saat ini terdapat tujuh bangunan Mbaru Niang di Desa Wae Rebo.

Terdapat juga beberapa rumah penduduk lainnya yang tersebar di sekitar Desa Wae Rebo.

Karena letaknya yang berada ditengah hutan, Desa Wae Rebo memiliki komoditas hasil sawah dan kebun, kopi merupakan produk unggulan desa atas awan ini. Terdapat perkebunan kopi disekitar desa, setiap individu masyarakatnya pun memiliki perannya masing-masing. Laki-laki memiliki tugas untuk merawat kebun, sementara perempuan memiliki tugas untuk membuat kain tenun bernama cura. Kopinya sangat terkenal, tak jarang banyak pengunjung yang datang hanya untuk sekedar mencicipi kopi hasil perkebunan Desa Wae Rebo.

Untuk mengunjungi Desa Wae Rebo, pengunjung tidak dikenakan biaya. Namun banyak wisatawan yang datang membawa buku untuk anak-anak di Desa Wae Rebo.

Berikut rute perjalanan bagi pengunjung yang ingin datang:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun