Mohon tunggu...
Meice Puspita
Meice Puspita Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Penukal

Saya adalah salah satu guru Bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Penukal sejak tahun 2010 yang mempunyai hobi membaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

23 Februari 2023   16:15 Diperbarui: 23 Februari 2023   16:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis

Meice Puspita

BAB I

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Salah satu dari beberapa keterampilan dalam Bahasa Inggris  yaitu
keterampilan menulis. Dalam Bahasa Inggris kemampuan menulis yang baik tidak di dapatkan dalam satu kali menulis. Oleh karena itu peserta didik dibiasakan untuk berlatih menulis terutama jika menulis bukan dengan bahasa ibu. Menulis juga merupakan salah satu indikator pencapaian kompetensi.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas kadang-kadang membuat guru kaku terutama dalam memilih satu atau metode pembelajaran, dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil pembelajaran perlu diterapkan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik. Dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada peserta didik sebagai subjek belajar dan lebih mengutamakan proses dari pada hasil. Selain itu diperlukan cara, situasi dan strategi pembelajaran yang tepat untuk melibatkan peserta didik secara aktif, baik pikiran pendengaran,penglihatan dan psikomotor dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan penulis kondisi yang menjadi latar belakang masalah kurangnya kemampuan menulis peserta didik pada materi descriptive text karena adanya rasa takut dan tidak percaya diri, kurangnya kosakata dalam Bahasa Inggris yang membuat peserta didik kesulitan menuangkan ide pada saat menulis. Selain itu juga karena guru belum menerapkan model dan media pembelajaran yang inovatif, menarik, dan bervariasi dalam proses pembelajaran di kelas.

Untuk mengatasi hal tersebut model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media video dirasa efektif sehingga motivasi dan minat peserta didik meningkat saat proses pembelajaran. Model Problem Based Learning sebagai pengganti penggunaan suatu model pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered (berpusat pada guru) yang cenderung membuat Peserta didik lebih pasif dibandingkan dengan guru. Hal tersebut mengakibatkan motivasi
belajar Peserta didik menjadi rendah sehingga kinerja ilmiah mereka pun menurun. Oleh karena itu, model pembalajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman nyata. Problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Semakin aktif peserta didik memanfaatkan keterampilan berpikirnya, semakin besar peluang masalah untuk diselesaikan.

Selain penggunaan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran juga
sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Fakta di lapangan menunjukan bahwa guru masih kurang dalam menggunakan media pada proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran dapat membangkitkan semangat belajar Peserta didik. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran, penyampaian pesan, dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat Peserta didik, media
pembelajaran juga dapat membantu Peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan tepercaya, memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi.

Salah satu media yang dapat digunakan oleh guru pada pembelajaran keterampilan menulis descriptive text yaitu video. Belajar melalui video akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, juga memudahkan peserta didik memahami konteks mata pelajaran. Video merupakan contoh media pembelajaran berbasis multimedia yang dapat dimanfaatkan untuk penyampaian materi pelajaran. Selain itu penggunaan video dapat mewujudkan proses pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, menarik, dan tidak monoton.

Bertolak dari latar belakang tersebut jelas bahwa dalam proses pembelajaran dibutuhkan model dan media pembelajaran yang relevan sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan dan pemahaman peserta didik dalam materi descriptive text.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun