Mohon tunggu...
Megawati Mustafa
Megawati Mustafa Mohon Tunggu... lainnya -

Sedang belajar menulis.... dan senang jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Piknik ke Rumah Masa Depan (Oleh-oleh dari Montreal)

7 Desember 2011   10:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun silam saat saya berkunjung ke Semarang, saya sempat diajak keliling kota termasuk ke 'Rumah Masa Depan'. Terus terang, kala sepupu saya mengatakan mereka akan mengajak saya untuk melihat rumah masa depan, terbayang di benak saya adalah 'rumah minimalis bernuansa futuristik' tapi setelah melihatnya, saya hanya bisa senyum kecut. Rumah masa depan yang dimaksud oleh sepupu saya adalah kuburan umum. Kali ini saya juga mau mengajak Anda ke rumah masa depan Notre-Dame-des-Neiges Cemetry yang menjadi bagian dari Royal Mount di Montreal, Kanada, yang saya kunjungi Oktober kemarin. Komplek makam ini dibangun pada tahun 1854. Komplek ini indah dan hijau dan pasti menjadi objek yang menarik bagi para pencinta alam sebab kita bisa jumpai sekitar lebih dari 5,300 pohon yang 60 persen spesiesnya berupa silver maples, Norway maples, dan horse chestnuts. Ada juga sugar maple, Schwedler's Norway maple, Siberian crab apple tree dan Lombardy poplars dan banyak lagi yang sangat asing buat kita yang tinggal di daerah tropis. Dan rencananya akan ditanam lagi sekitar 1700 pohon yang membuat komplek pemakaman ini semakin cantik saja, terutama saat musim gugur. Luar biasa! Komplek kuburan Notre-Dame-des-Neiges dibagi 3 zona utama:

  • · Zona 'the plain' yang berisikan pohon silver maple dan pohon older horse chestnut
  • · Zona 'the sparser plateau' ditumbuhi dengan horse chesnut, sugar maple, dan Norway maple
  • · Zona 'the summit' yang didominasi dengan oak dan American lindens

Selain pepohonan, para pengunjung juga bisa menikmati aneka bunga dan tanaman hias yang melengkapi makam-makam di komplek tersebut. Para pengujung juga bisa menjumpai tupai, groundhogs, raccoons, rubah merah dan aneka burung seperti kakak tua. Jadi, komplek pemakaman ini juga memiliki nilai edukasi selain tempat peristirahatan terakhir para penguhuninya. Makam-makam yang ada disana memiliki ukuran yang berbeda alias tidak seragam. Tidak sedikit makam-makam tersebut berupa monumen yang melambangkan identitas penghuninya berupa batu nisan yang besar, tinggi, dan mewah. Di permukaan nisan terkadang ada tulisan-tulisan yang menunjukkan perasaan yang ditinggalkan terhadap penghuninya. Ada juga makam-makam yang memajang photo dalam ukuran besar ataupun kecil yang menghiasi sang nisan. Bagi mereka yang bingung bagaimana membuat makam cantik, layanan ini tersedia meski tidak gratis malah bisa dibilang mahal (banget) karena banyak batu nisan terbuat dari batu granit yang terbaik dari Quebec, Ontario, Vermont, bahkan dari luar Kanada seperti Rusia, Norway, India dan Afrika Selatan. Batu-batu nisan yang ditawarkan beraneka warna, tekstur, bentuk, dan ukuran yang bisa disesuaikan dengan selera pribadi pemesan. Dan ada jaminan alias garansi kalau batunya tahan dari berbagai elemen-elemen yang merusak. Selain nisan yang diukir indah, pengunjung juga akan bisa menemui aneka macam patung, baik besar maupun kecil, dan umumnya patung berupa seperti Jesus, Bunda Maria, 'malaikat', burung merpati, salib, dan lainnya Tidak semua penghuni komplek pemakaman ini dalam bentuk makam melainkan juga berupa abu kremasi yang ditaruh dalam wadah yang indah terbuat dari aneka bahan seperti kaca, kayu, perunggu, dan pualam yang dipajang dalam rak-rak tersusun rapih dalam satu bangunan yang bagian mukanya terbuat dari kaca, jadi pengunjung yang lewat bisa melihatnya dari jarak jauh. Bagi mereka yang mau tahu letak makam yang mau dikunjungi (saudara, teman, dan seterusnya), bisa menghubungi kantor informasi (administrasi) dan pegawai yang bersangkutan akan dengan senang hati membantu.Ada 2 terminal interaktif dalam komplek pemakaman: 1) Gedung administrasi yang memberikan akses pada pengunjung yang memerlukan informasi perihal makam dan yang berkaitan, 2) Mausoleum Esther Blondin. Dan untuk memudahkan pencarian makam, map juga disediakan. Diantara makam-makam yang ada, saya melihat beberapa diantaranya bertuliskan aksara China selain latin. Dan menurut ipar saya yang sudah beberapa kali mengunjungi komplek ini, para penganut agama lain juga bisa dikuburkan disana kecuali Muslim yang memang memiliki komplek pemakaman sendiri. Dari pengamatan saya sekilas, tampaknya makam-makam yang ada 'dibagi' beberapa bagian atau divisi seperti divisi Italia, Eropa Timur, Rusia, dan seterusnya yang saya ketahui dari nama-nama yang tercantum pada nisan-nisan yang beraneka bentuk dan ukuran. Meski udara Montreal kala saya dan keluarga berkunjung ke sana sekitar 5 derajat Celcius yang membuat badan seperti mau membeku, tetapi kami sangat menikmati tur tersebut dan tak lupa mengambil beberapa photo. Keindahan dan luasnya komplek pemakaman yang hijau membuat saya seperti sedang piknik di 'Rumah Masa Depan'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun