Mohon tunggu...
Money

Wajah Baru Pasar Citeureup Setelah Direnovasi

4 Maret 2019   13:37 Diperbarui: 4 Maret 2019   14:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Jendela Utama Pasar Citeureup 1/dokpri

Pasar Citeureup dibangun sejak awal tahun 1920, pasar yang terbilang cukup lama berdiri ini menjadi salah satu pasar berumur tua di kota Bogor. Pasar Citeureup merupakan akar penghasilan bagi warga Citeureup karena di dominasi oleh pedagang dari warga sekitar sebanyak 75% dan sisanya pedagang yang merantau dari luar daerah. Didalam pasar terdapat 650 toko ditambah dengan 60 PKL yang berada diluar pasar. Terdapat 3 blok didalam pasar, blok a merupakan blok yang menjual beberapa produk pakaian, lalu blok b menjual berbagai aneka sembako dan dilanjut oleh blok c yang menawarkan beberapa aneka ikan serta daging segar.

Pada awal tahun 2019, pasar Citeureup melakukan renovasi pasar yang menjadi program Pemerintah Kabupaten Bogor.  Program ini sudah dijalankan sejak awal pasar berdiri selama 5 tahun sekali.

''Pasar Citeurup sudah melakukan beberapa kali renovasi untuk kenyamanan para pedagang dan pembeli yang datang karena pasar ini sudah menjadi pasar utama bagi warga sekitar. Ini juga salah satu program pemerintah kabupaten jadi ya harus dijalankan.'' kata Bapak Heriana selaku salah satu pengelola pasar Citeureup.

Terjadi perubahan fisik setelah di renovasi diantaranya pengalihan tempat pembuangan sampah pasar menjadi berada di belakang pasar, begitu pula lahan parkir yang menjadi luas dan dialokasikan ke samping pasar, setelah itu terdapat ATM Center yang berada di belakang pasar.

Efek yang dirasakan warga sekitar setelah adanya renovasi salah satunya adalah jalan pasar yang biasa menjadi titik macet menjadi berkurang karena pelebaran jalan dan sudah tidak ada PKL yang sembarangan berjualan. Setiap pagi terdapat pengelola jalan yang mengatur kelancaran jalanan sehingga bagi warga yang melintas didepan pasar tidak terkena macet.

Pengelola pasar mengaku mendapat banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya renovasi tersebut, salah satunya penambahan toko dan banyak yang ingin menyewa toko di pasar tersebut karena lebih nyaman. Harga toko yang ditawarkanpun bervariasi tergantung dari letak toko, namun bagi PKL yang bergadang diluar pasar tidak dipungut biaya operasional.

Renovasi yang dilakukan pemerintahpun terjadi pro dan kontra antara pedagang maupun pembeli, beberapa pedagang merasa kecewa karena setelah adanya renovasi banyak terjadi switching kios. Sementara bagi pembeli banyak yang menjadi bingung karena tata letak kios banyak mengalami perubahan.

''Sedikit kecewa sih kalau adanya perubahan kiosnya juga, tadinya kios saya didepan sekarang dibelakang. Pembeli yang udah jadi langganan juga jadinya bingung, suka jadi sepi juga.'' ucap Bapak Oday yang merupakan pedagang ikan di pasar Citeureup tersebut.

Tidak semua pembeli setuju dengan adanya renovasi pasar karena hal tersebut membingungkan bagi pembeli yang sudah terbiasa dengan membeli di toko langganannya, namun hal tersebut tidak menjadi masalah besar. Seperti yang dilontarkan oleh ibu santi, pembeli yang sekaligus pedagang sayur keliling di desanya mengaku sangat mendukung adanya renovasi tersebut.

''Saya seneng sih kalo ada renovasi gini, kan kita sebagai pembeli tiap hari biar nyaman gitu, emang jadi bingung sih awalnya karna banyak kios langganan saya yang pindah, jadi bingung gitu nyarinya. Kalau untuk semua sih pasti seneng lah jadi bersih pasarnya.'' Ucapnya.

Bagi pembeli yang terpenting adalah kenyamanan serta keamanan pasar, karena pasar yang baik adalah pasar yang terawar akan kebersihannya sehingga membuat pembelinya nyaman berbelanja, dengan diadakannya renovasi pun pasar yang menjadi jantung dari wilayah Citeureup tersebut dapat terus beroperasi demi kelancaran ekonomi warga lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun