Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kematian Itu Dekat

18 Oktober 2025   22:02 Diperbarui: 18 Oktober 2025   22:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Koleksi Megawati Sorek

Seiring waktu berlalu, kematian itu semakin mendekat. Ajal datang tanpa diundang, ada pada usia yang semaunya. Ingatlah kematian itu sesungguhnya amat dekat, maka seringlah mengingat akan kematian agar kita bisa ingat, ketika berbuat dosa, ingat mati. Kematian tidak menunggu tobat.

Kematian bukan hanya perpisahan antara jasad dan ruh. Ketahuilah esensinya kehidupan terletak pada ruh. Sedangkan jasad hanya materi, wadah tempatnya ruh. Jika jasad ditinggalkan ruh, maka ia hanya benda mati seperti lainnya. Ruh meski tak memiliki jasad ia akan tetap hidup, sampai saat ini para ilmuwan masih ingin mencari tahu apa itu ruh, di agama kita sudah dikatakan hanya sedikit saja ilmu yang akan diketahui terkait ruh tersebut.

Kebanyakan sebagian orang berpikir kematian, ya sudah, tamat habis cerita. Tiada lagi masalah. Padahal itu hanya pintu proses menuju kehidupan yang lebih abadi. Dunia fana, penuh tipu daya, serba terbatas memang akan berakhir. Mati, semuanya akan mati, sesuai dengan firman Allah pada surah Al-Kabut 57 yang artinya "Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan."

Belum mau meninggalkan segala hal kenikmatan dunia, sayang dengan segalanya. Harta, keluarga, urusan dan lain-lain. Memang bisa kita minta umur yang panjang, sampai kapan? Terpenting adalah modal untuk menghadapi kematian, sudahkan amal itu ada, sebagai penyelamat kelak. Karena kata Luqman al Hakim berkata kepada anaknya, bahwasanya ia menjelaskan ketika manusia mengalami kematian ada 3 bagian. Satu untuk Allah yaitu ruhnya, satu bagian lagi untuk diri sendiri adalah amalnya, terakhir satu bagian lagi adalah untuk cacing belatung yaitu jasad.

Jadi segeralah kita fokus pada modal yang dibawa, yaitu amal. Pada hadist yang diriwayatkan HR Tirmidzi, RSasulullah bersabda " Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang  memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan,  tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun