Mohon tunggu...
Mega Tri Utami
Mega Tri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia,

Halo! Saya Mega ^^ Selamat datang di halaman blog saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidupkan Pasar Tradisional

21 September 2022   20:26 Diperbarui: 21 September 2022   20:34 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia yang baik tercipta oleh manusia yang baik. Untuk membentuk lingkaran manusia yang baik dapat dimulai dari diri sendiri. Tak harus  memulainya dengan sesuatu yang besar. Menciptakan suatu perubahan dapat dimulai dengan sesuatu yang sederhana. Misalnya menebar senyum dan menegur sapa orang lain, menepuk pundak teman ketika dia sedang bersedih, membeli cilok di pak tua, atau hal kecil lain.

Daripada membeli buah dan sayur di supermarket, ada baiknya kita lebih memilih untuk membeli buah dan sayur di pasar tradisional. Budaya membeli bahan pokok di pasar tradisional terasa lebih sehat. Bahkan, bahan pokok yang ditawarkan lebih fresh dan baru setiap harinya. Berbeda dengan supermarket yang barangnya bisa tersimpan lama.

Selain barangnya yang lebih fresh dan harganya yang terjangkau, membeli bahan pokok di pasar tradisional juga akan membantu perekonomian petani dan penjualnya. Kita dapat secara langsung membantu penjual dalam menyambung kehidupan mereka. Sebagai perumpamaan, jika kita membeli barang dagangan mereka, mereka akan mendapat laba. Dengan laba itulah para penjual dapat senantiasa menghidupkan dapur mereka. Mereka juga dapat menyekolahkan anak-anak mereka, membelikan mainan kepada anak-anak mereka, dan masih banyak lagi.

Berbeda dengan membeli sayur di supermarket, yang biasanya mereka dapatkan secara import. Yang lebih banyak diuntungkan hanyalah pemilik supermarket, dan pihak eksportir. Hal itu hanya akan membantu orang-orang kaya menjadi tambah kaya.

Oleh karena itu, mari budayakan membeli bahan pokok di pasar tradisional!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun