Mohon tunggu...
Mega Suryatini
Mega Suryatini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melestarikan Budaya dengan Kesenian Sunda

15 Mei 2019   13:25 Diperbarui: 15 Mei 2019   13:35 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

BOGOR - Budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kesenian, tradisi, hingga bahasa, setiap penjuru Nusantara punya kekhasannya masing-masing. Hal inilah yang membuat Indonesia Kaya akan Budaya. Budaya Sunda merupakan salah satu budaya di Indonesia yang termasuk sebagai budaya tertua di Nusantara. 

Budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat atau Suku Sunda, dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Hal ini menjadi salah satu keberhasilan Endang Junaedi yang biasa dipanggil banyak orang dengan sebutan A Endang. Prestasi dan dedikasinya untuk menjunjung tinggi budaya sunda memang patut di apresiasi.  A Endang merupakan seniman asal Cipaku, Bogor, Jawa Barat.

A Endang merupakan pendiri sekaligus pendiri sanggar seni andhika. Sanggar itu berdiri pada tahun 2018 namun A Endang telah terjun pada dunia seni alat musik gendang dan tari sejak kecil. 

Dia mewariskan seni dari kedua orang tuanya hinggatelah mendarah daging. Banyak sekali penari yang berkontribusi untuk berlatih di sanggar seni adhika. Sanggar seni adhika terdapat ruangan-ruangan, disetiap ruangannya terdapat penuh dengan piala dan penghargaannya yang diperoleh dari hasil kerja kerasnya selama berkecimbung di dunia seni. 

Tidak hanya piala dan penghargaannya tetapi diruangan yang lainnya terdapat alat-alat music khas sunda seperti calung, bangbaraan, cacaian, degung, gong tiup, kecapi suling dan masih banyak yang lain.

Selain berperan sebagai sebuah "Etnis" di daerah Jawa Barat, Sunda juga memiliki bahasa ditambah dengan huruf aksara bahasa Sunda yang mungkin sedikit sulit untuk dipelajari, khususnya bagi para pendatang yang dari Jawa Tengah karena Jateng juga memiliki Hanacaraka sebagai aksara Jawa-nya. Tapi tidak perlu khawatir karena A Endang sangat aktif berbahasa Sunda. Saking cinta dengan budaya Sunda. A Endang juga turut mengalirkan kecintaanya kepada anak keduanya. Andhika adalah anak kedua dari A Endang yang kini duduk di bangku enam sekolah dasar. Sama seperti ayahnya Andhika juga sangat terampil dalam memainkan wayang kulit golek. Saat Andhika mengikuti perlombaan wayang kulit, dia selalu memenangkan perlombaan tersebut. Andhika sering mendapatkan juara dan prestasi.

A Endang berharap masih banyak generasi muda yang selalu hormat dan mencintai budaya serta dapat menjunjung tinggi nilai, bahasa, tradisi budaya sunda. Dan dapat meneruskan adat istiadat leluhur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun